Bobo.id - Hampir setiap malam, kita bisa melihat satelit alami Bumi, yakni Bulan yang bercahaya di langit.
Walaupun tidak secerah Matahari, cahaya Bulan masih 100.000 kali lebih terang daripada bintang, lo.
Meski dianggap objek paling terang di langit malam, namun ternyata Bulan tidak memiliki cahaya sendiri.
Cahaya Bulan yang kita lihat setiap malam itu ternyata berasal dari pantulan sinar Matahari, teman-teman.
Kalau Bintang bisa memancarkan cahayanya sendiri, kenapa Bulan tidak bisa, ya? Cari tahu bersama, yuk!
Bulan Terbentuk dari Batuan
Jika melihat Bulan dengan lebih dekat, maka kita akan melihat seperti apa bentuk sebenarnya benda ini.
Lebih mudah dari bintang, Bulan bisa dilihat dengan jelas secara mudah dan dapat diamati permukaannya.
Secara umum, Bulan memang tampak berlubang. Ini karena ada banyak sekali kawah di permukaannya.
Lubang kawah itu berasal dari tubrukan benda langit, namun Bulan tak bisa memperbaiki dirinya.
Bersumber dari Space.com, ahli pernah berpendapat kalau Bulan tampak lebih logam dari yang dibayangkan.
Baca Juga: Patut Dinantikan, Awal Januari 2024 Ada Fenomena Puncak Hujan Meteor Quadrantid
Hal ini bukan tanpa alasan, sebab Bulan memang memiliki kontur bebatuan pada area permukaannya.
Permukaan batuan inilah yang membuat Bulan tidak memiliki sumber penghasil cahayanya sendiri.
Hasil Tabrakan Bumi dengan Benda Asing
Seperti kita tahu, Bulan merupakan benda langit yang banyak dikenal sebagai satelit alami dari Bumi.
Secara umum, Bulan bergerak mengelilingi Bumi. Sebab, gaya gravitasi satu sama lain tarik menarik.
Oleh karena itu, tak mengherankan jika keberadaan Bulan menjadi satu hal yang penting bagi Bumi.
Bulan yang merupakan satelit alami dari Planet Bumi tentu saja memiliki sejarah terbentuknya sendiri.
Sejarah terbentuknya Bulan berasal dari aktivitas benda langit dengan Bumi pada triliunan tahun lalu.
Bulan terbentuk dari hasil benda langit seukuran mars dengan Bumi sekitar 4,5 triliun juta tahun lalu.
Hasil dari tubrukan kedua benda langit inilah yang kemudian menghasilkan Bulan sebagai satelit alami.
Selain itu, hal ini juga menyebabkan Bulan sebagai satelit alami Bumi ini tidak memiliki cahaya sendiri.
Baca Juga: Unik, Ada 10 Jenis Bulan yang Dianggap Aneh di Tata Surya, Apa Alasannya?
Dari Mana Asal Cahaya Bulan?
Cahaya Bulan yang selama ini memberikan sedikit penerangan di malam hari itu berasal dari Matahari.
Bulan akan memantulkan cahaya dari Matahari, yang kemudian akan dipantulkan ke mata manusia.
Lalu, kenapa Bulan terkadang bisa tampak redup, tetapi Bulan juga bisa tampak sangat terang, Bo?
Ini karena Bulan memiliki siklus yang membuatnya kadang berada dekat Matahari atau sangat jauh.
Bersumber dari Live Science, Bulan hanya merefleksikan sinar Matahari sekitar 7 sampai 12 Persen cahaya.
Hal ini membuat Bulan umumnya hanya bersinar di malam hari. Di waktu tertentu, Bulan terlihat saat siang.
Bulan bisa terlihat di langit biru pada siang hari jika dapat mengatasi hamburan cahaya dari Matahari.
Pada fase menjelang Bulan baru, Bulan akan lebih dekat dengan Bumi dan Matahari daripada bintang-bintang.
Saat itu, Bulan memantulkan lebih banyak cahaya Matahari sehingga ia bisa terlihat pada siang hari.
Menurut penelitian, satelit Bumi ini bisa terlihat siang hari selama sekitar 25 hari dalam satu Bulan, lo.
Baca Juga: Benarkah Arktik Mengalami Fenomena Hari Tanpa Matahari Selama 6 Bulan?
----
Kuis! |
Berapa perbandingan kecerahan Bulan dengan bintang? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,earth sky |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR