Misalnya, paus berparuh cuvier yang ada di permukaan untuk bernapas dan laut dalam untuk cari makan.
Paus akan menghirup udara, tetapi paru-paru mereka dapat dilipat sehingga tak hancur di laut dalam.
Namun, waktunya terbatas. Cara ini bisa dilakukan paus selama hampir dua jam setiap kali menyelam.
Saat menyelam, paus akan menyimpan oksigen dari udara yang mereka hirup di darah dan otot mereka.
Paus bisa melakukan hal ini karena memiliki tingkat molekul hemoglobin dan mioglobin cukup tinggi.
Bahkan, paus itu juga bisa mengurangi detak jantung dan menghentikan sementara aliran darahnya.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar oksigen bisa bertahan lebih lama saat ia sedang berada di laut dalam.
Ini artinya, ada beberapa cara berbeda yang dilakukan tiap jenis ikan untuk bertahan hidup di laut dalam.
Yap, ini tergantung apakah ikan-ikan itu hanya berkunjung atau akan tingal di laut dalam sepanjang waktu.
Sayangnya hingga saat ini, para ilmuwan masih kesulitan untuk mempelajari hewan laut dalam.
Penyebabnya adalah hewan itu lebih sering mati saat dibawa ke permukaan untuk diteliti lebih lanjut, teman-teman.
Baca Juga: Sempat Disebut Punah, Benarkah Ikan Belida Ditemukan Lagi di Perairan Jawa?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR