Pada saat itu, di sekolahnya kedatangan Charles Barbier yang menjelaskan tentang sistem kode, lo.
Sistem itu digunakan tentara untuk mengirim pesan satu sama lain dalam kegelapan lewat titik-titik.
Memang, sistem itu terasa lebih mudah dipahami. Namun ternyata masih terlalu rumit dipahami siswa.
Louis yang usianya masih 12 tahun sangat tertarik dengan sistem itu dan berusaha meningkatkannya.
Metodenya menggunakan kombinasi titik timbul yang mewakili huruf alfabet yang sederhana, bukan suara.
Dengan menggunakan lebih sedikit titik, membuatnya mudah dipelajari dan bikin titik jadi mudah dibaca.
Pada tahun 1858, huruf Braille dijadikan sebagai sistem standar membaca dan menulis di seluruh dunia.
Penetapan Hari Braille Sedunia
Meski sudah digunakan secara resmi pada 1858, namun Hari Braille Sedunia baru dirayakan sejak 2019.
Majelis Umum PBB mengakui braille sebagai alat luar biasa yang memberikan akses tunantera.
Akhirnya November 2018, ditetapkan 4 Januari sebagai Hari Braille Sedunia dan dirayakan pertama pada 2019.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,un.org |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR