Bobo.id - Pada materi IPS kelas 8 SMP, kita akan belajar tentang penerapan paham kolonialisme di Indonesia.
Belanda menduduki dan menjajah Indonesia sejak awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20.
Di Indonesia, Belanda menerapkan paham kolonialisme kepada masyarakat. Apa itu kolonialisme, Bo?
Kolonialisme adalah sistem suatu negara yang menguasai rakyat dan sumber daya negara lain.
Kolonialisme Belanda dimulai dengan dibentuknya kongsi dagang VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie).
Setelah itu, kolonialisme dilanjutkan dengan penerapan beberapa kebijakan yang membuat rakyat sengsara.
Di buku IPS halaman 142, ada pertanyaan: bagaimana pengaruh adanya kolonialisme Belanda di Indonesia?
Apakah teman-teman sudah menemukan jawabannya? Berikut ini Bobo akan berikan alternatifnya. Yuk, simak!
Jawaban:
Ada banyak pengaruh kolonialisme Belanda karena beberapa kebijakan yang dikeluarkannya, yakni:
Baca Juga: Tokoh yang Berperan Melawan Kolonialisme dan Imperalisme di Indonesia
Berikut ini penjelasannya:
Tujuan dibentuknya VOC adalah menghindari persaingan yang tidak sehat antarkelompok kongsi dagang.
VOC juga dibentuk untuk memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan dengan negara lain.
Di Indonesia, VOC mengeluarkan beberapa kebijakan yang memengaruhi kehidupan masyarakat, yakni:
- Kekuasaan raja berkurang karena didominasi VOC
- Rakyat menjadi semakin miskin dan kesulitan
- Masyarakat mengenal sistem politik uang hingga pertahanan benteng
- Rakyat bisa melakukan hubungan dagang dengan bangsa lain
Awalnya, kedatangan bangsa barat disambut baik oleh masyarakat. Namun, lama kelamaan Belanda mulai melakukan monopoli.
Sebagai informasi, monopoli adalah penguasaan pasar yang dilakukan oleh satu atau sedikit perusahaan.
Cara yang dilakukan Belanda adalah adu domba antarkerajaan agar bisa menandatangani kontrak monopoli.
Baca Juga: Dampak Kolonialisme di Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya di Indonesia
Ketika terjadi permusuhan, Belanda memihak salah satu pihak sehingga hubungan antarkerjaaan jadi rusak.
Akibat monopoli, rakyat sangat kesulitan dan tidak memiliki kebebasan menjual hasil bumi mereka.
Masyarakat Indonesia terpaksa menjual hasil bumi hanya kepada VOC dengan harga yang murah.
Pemerintah Belanda ingin keuntungan sebanyak-banyaknya dari Indonesia sehingga menerapkan kerja paksa.
Kebijakan yang dilakukan yakni pembangunan militer, jalan raya, perbaikan pemerintahan, dan ekonomi.
Jalan dibangun dengan tujuan kepentingan militer pemerintah kolonial, seperti Jalur Anyer-Panarukan.
Jalur itu memanjang lebih dari 1.000 kilometer dari Cilegon (Banten) hingga Panarukan (Jawa Timur).
Selain untuk kepentingan pertahanan, jalur itu juga menjadi penghubung kota-kota penting di Pulau Jawa.
Pelaksanaan kerja paksa banyak menimbulkan korban jiwa dan menyengsarakan masyarakat.
Meski begitu, kerja paksa membuat semakin majunya infrastruktur, begitu pun dengan kehidupan rakyat.
Di tahun 1830, Van Den Bosch menerapkan sistem tanam paksa untuk menghadapi kesulitan keangan.
Baca Juga: 5 Dampak Negatif Adanya Kolonialisme dan Imperialisme bagi Suatu Negara
Kebijakan pelaksanaan tanam paksa penuh dengan penyelewengan hingga makin menambah kesulitan rakyat.
Banyak ketentuan yang dilanggar atau diselewengkan baik oleh pegawai Belanda maupun pribumi.
Pengaruh sistem tanam paksa adalah angka kematian rakyat yang tinggi akibat kelaparan dan kurang gizi.
Namun, para petani yang menanam paksa jadi tahu berbagai tanaman ekspor dan teknik menanamnya.
Nah, itulah pengaruh adanya kolonialisme Belanda di Indonesia. Semoga informasi ini bisa bermanfaat!
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan kolonialisme? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com,intisari |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR