Bobo.id - Teman-teman, seberapa jauh kamu mengenal Antarktika?
Wilayah Antarktika merupakan benua paling dingin, berangin, dan kering di bumi, yang sekitar 98% wilayahnya tertutup oleh es.
Dengan permukaan es inilah, Antarktika pernah mengalami suhu dingin hingga -89,2°C yang menjadi rekor suhu terdingin yang pernah tercatat di Bumi.
Suhu dingin tersebut terjadi pada 21 Juli 1983 di Stasiun Vostok Antarktika.
Meski suhunya sangat dingin, bukan berarti di Antarktika tidak ada gunung berapi aktif, lo, teman-teman.
Bersumber dari Livescience, Antarktika adalah rumah bagi Gunung Erebus, gunung berapi aktif yang letaknya paling selatan di planet kita.
Kita akan mengenal fakta menarik tentang Gunung Erebus dari artikel berikut ini. Yuk, simak!
Menurut data dari NASA, Gunung Erebus terletak tidak jauh dari pantai Antarktika Barat, Pulau Ross.
Ketinggian gunung api ini sekitar 3.794 meter di atas permukaan laut, menjulang di atas Stasiun McMurdo, yang letaknya hanya 35 kilometer jauhnya.
Sebelumnya, Gunung Erebus dianggap tidak aktif lagi, namun pada tahun 1970-an, ada tanda peningkatan aktivitas.
Danau lava kadang-kadang tampak terisi, namun tidak sampai meluap.
Baca Juga: Fenomena Alam di Musim Hujan, Bagaimana Kilat Terang Bisa Muncul?
Hingga saat ini, Gunung Erebus diawasi secara ketat karena di bawahnya terdapat stasiun terbesar di Antarktika, yaitu Stasiun McMurdo.
Danau lava di Gunung Erebus disebut sebagai salah satu danau lava yang berumur panjang di Bumi.
Sebab, danau tersebut terus-menerus bergolak, kadang-kadang juga memuntahkan bom batuan cair pada saat erupsi.
Menurut penelitian para ilmuwan, danau lava terus aktif bertahan karena kandungan air magma yang rendah, sehingga kurang mudah menguap.
Bersumber dari worldatlas.com, danau lava adalah sebuah cekungan luas atau lubang vulkanik yang berisi lava cair.
Tidak seperti danau air, danau lava biasanya dapat seluruhnya atau sebagiannya berbentuk cair atau memadat.
Danau lava dapat terbentuk dengan berbagai cara, teman-teman.
Pertama, karena ada satu atau lebih ventilasi di kawah gunung meletus, kemudian kawah tersebut terisi lava setelah beberapa waktu.
Selain itu, ketika lava yang keluar dari lubang gunung berapi mengalir ke bawah dan terkumpul di cekungan atau kawah besar lain.
Dua hal tersebut yang biasanya menjadi penyebab terbentuknya danau lava di gunung api.
Umumnya, danau lava sifatnya sulit bertahan lama, namun danau lava di Gunung Erebus termasuk langka karena dapat bertahan lama.
Baca Juga: Bukan Samudra Pasifik, Ini Fenomena Lautan Terluas yang Pernah Ada 200 Juta Tahun Lalu
Lava berasal dari dalam Bumi, terutama dari lapisan mantel yang panas.
Proses pembentukan lava berhubungan dengan erupsi gunung berapi, yang menyebabkan batuan cair atau magma dari dalam Bumi naik ke permukaan.
Nah, magma yang berhasil mencapai permukaan disebut lava, terdiri dari campuran mineral, gas, dan fragmen batuan yang cair.
Magma terbentuk melalui pelelehan batuan di dalam mantel bumi atau kerak bumi.
Selama erupsi, tekanan gas dalam magma dapat menyebabkan ledakan, melepaskan lava, abu, dan material vulkanik lainnya ke atmosfer.
Uniknya, semakin kental magma, maka pergerakan lava yang keluar dari gunung berapi akan semakin lambat.
Setelah mencapai permukaan, lava dapat mengalir ke bawah gunung berapi atau menyebar ke sekitarnya.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Berapa rekor suhu terdingin di Antarktika? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | NASA,Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR