Bobo.id - Teman-teman tentu sudah tidak asing dengan badak. Yap, hewan yang tubuhnya besar dan kuat!
Hewan dengan kulit yang keras ini banyak ditemui di kawasan Afrika dan Asia, termasuk di Asia Tenggara, lo.
Kalau bertemu badak, kita bisa langsung mengenalinya. Sebab, badak punya cula sebagai ciri khasnya.
Ada badak yang memiliki satu cula, dua cula, atau tiga cula. Hal ini bergantung pada spesies dari badak itu.
Ukurannya pun berbeda-beda, namun ukuran cula badak umumnya ada sekitar 50 hingga 140 sentimeter.
Jadi hal unik dari badak, hal ini justru membuat badak rentan kehilangan culanya karena perburuan liar.
Hmm, kalau cula badak hilang atau patah, kira-kira cula itu bisa tumbuh lagi atau tidak, ya? Cari tahu, yuk!
Apakah Cula Bisa Tumbuh Lagi?
Tidak seperti gajah yang gadingnya tak bisa tumbuh lagi, ternyata cula badak masih bisa tumbuh kembali, lo.
Ini karena cula badak terbuat dari keratin. Yap, itu adalah zat sama yang menyusun rambut dan kuku kita.
Coba perhatikan, ketika kita potong rambut, maka tak lama kemudian, rambut kita sudah panjang lagi. Hihi.
Baca Juga: Menjawab Pertanyaan dari Teks 'Rino si Badak Jawa', Materi Kelas 5 SD
Ini artinya, ketika cula badak patah atau terpotong, maka cula itu bisa tumbuh kembali secara natural atau alami.
Bahkan, hanya dalam hitungan tahun, cula badak itu sudah bisa tumbuh seperti ukurannya semula.
Sayangnya, banyak pemburu cula badak yang menyerang badaknya agar cula badak itu bisa diambil dengan mudah.
Hal ini membuat badak akhirnya kehilangan banyak darah. Jika dibiarkan, lama kelamaan akan sebabkan kematian.
Untuk mengurangi tingkat perburuan cula, petugas penangkaran akan lakukan proses dehorning. Apa itu?
Proses dehorning adalah pemotongan cula badak yang dilakukan dengan cara membius badak terlebih dahulu.
Pada umumnya, badak di penangkaran akan melalui proses pemotongan cula setiap 18 bulan sekali atau tiap 1,5 tahun.
Cara ini bisa mengurangi perburuan cula badak, walaupun masih ada beberapa badak yang tetap diburu juga.
Fungsi Cula Badak
Tak hanya hiasan di ujung kepala, ternyata cula badak memiliki fungsi penting untuk keseharian badak, lo.
Sama seperti saat kita menggunakan tangan tiap hari, maka badak juga gunakan culanya tiap hari.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Rangkong Badak, Burung yang Punya Cula Seperti Badak
Oleh karena itu, jika badak sampai kehilangan bagian dari culanya, maka mereka akan hidup kesulitan.
Bersumber dari Kompas.com, selama ini badak menggunakan culanya sebagai bentuk dari pertahanan diri.
Cula yang besar dan kuat ini membantu badak dalam melindungi diri mereka sendiri dan menghadapi bahaya.
Ini karena badak termasuk hewan teritori sehingga ia harus bisa menghalau predator yang masuk areanya.
Hewan teritori maksudnya badak menentukan wilayahnya sendiri dan tak izinkan hewan lain menempatinya.
Selain itu, badak juga akan menggunakan culanya untuk menggali maupun mematahkan ranting pohon.
Dengan cula yang mereka miliki, badak dapat menggali tanah atau merobek tumbuhan dengan lebih cepat.
Badak putih menggunakan culanya untuk menggali akar atau tanaman kecil yang bisa mereka makan.
Badak jantan juga menggunakan culanya untuk memindahkan kotoran ke tumpukan yang jadi batas wilayah.
Pada beberapa spesies badak, cula juga berperan dalam pertarungan untuk dominasi antara pejantan, lo.
Nah, itulah penjelasan tentang cula badak yang ternyata masih bisa tumbuh kalau patah. Semoga bermanfaat, ya!
Baca Juga: Bayi Badak Sumatra Lahir di Way Kambas, Sudah Tahu Rahasia Keunikan Badak?
----
Kuis! |
Berapa ukuran rata-rata cula badak? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR