Bobo.id - Aurora adalah fenomena alam ketika cahaya biru, merah, kuning, hijau, dan oranye bersinar di langit.
Biasanya, aurora ini bisa terlihat di Bumi bagian utara (kutub utara) dan bagian selatan (kutub selatan).
Di Bumi, aurora terjadi karena partikel bermuatan dari Matahari yang mengenai molekul di atmosfer Bumi.
Tidak hanya di Bumi, ternyata aurora juga pernah terlihat di planet lain, seperti Jupiter dan Saturnus.
Bahkan, aurora bisa terjadi di atas bulan-bulan aktif seperti Io milik Jupiter dan Enceladus milik Saturnus.
Menariknya, baru-baru ini teleskop James Webb menemukan aurora di sekitar katai cokelat W1935!
Katai cokelat itu berjarak lebih dari 40 tahun cahaya dari Bumi. Bagaimana bisa ada aurora di sana, ya?
Mengenal Katai Cokelat
Sebagai informasi, katai cokelat adalah objek antariksa yang ukurannya lebih besar dari Planet Jupiter.
Meski lebih besar dari planet terbesar di tata surya, namun ukurannya masih lebih kecil dari bintang.
Katai cokelat memiliki unsur yang mirip bintang, tapi ia kekurangan massa untuk memulai fusi nuklir di intinya.
Baca Juga: Ilmuwan Pertama Kali Melihat Aurora di Matahari, Bagaimana Bentuknya?
Padahal, fusi nuklir ini merupakan proses yang menghidupkan bintang selama bintang itu hidup.
Karena ia tak pernah melakukan proses fusi, para ilmuwan sering menyebut katai cokelat dengan 'bintang gagal'.
Katai cokelat tidak menyala terang, melainkan hanya redup. Ia mirip planet dengan ukuran yang sangat besar!
Ada Aurora di Katai Cokelat
Teleskop James Webb menangkap cahaya aurora di sekitar W1935 karena ada emisi inframerah dari metana.
Saat emisi metana seperti ini terlihat di Jupiter dan Saturnus, emisi itu adalah hasil pemanasan atmosfer.
Tim penelitian kemudian berpikir bahwa hal yang sama mungkin berlaku untuk katai cokelat terisolasi ini.
O iya, katai cokelat ini disebut terisolasi karena tidak ada satu pun bintang di sekitarnya, teman-teman.
Dengan tidak adanya bintang sebagai energi di dekatnya, maka aurora sebenarnya tidak mungkin muncul di sana.
Kalau ada aurora, kemungkinan ada proses internal di katai cokelat yang menyediakan energi untuk atmosfer.
Bisa jadi katai cokelat W1935 juga tak sepenuhnya terisolasi atau menerima aliran partikel dari objek terdekat.
Baca Juga: Misterius, Fenomena Bernama STEVE Disebut Mirip Aurora, Mengapa?
Aurora di Planet Lain
Tak hanya terjadi di Bumi, aurora juga bisa terjadi di planet lain selama atmosfernya cukup padat.
Bahkan, fenomena aurora di planet lain justru bisa menjadi lebih spektakuler dari yang di Bumi, lo.
Misalnya aurora di Mars yang menampilkan aurora yang tipis dan berliku-liku mengelilingi setengah planet.
Selain di Mars, aurora juga pernah terjadi di Saturnus. Hal ini disebabkan karena pola cuaca tertentu.
Ada juga di Uranus yang menampakkan aurora di tempat tak terduga karena planet itu miring di porosnya.
Namun, di antara semua aurora yang diketahui, aurora paling dahsyat adalah yang terjadi di Jupiter.
Aurora di Jupiter berupa letupan radiasi elektromagnetik intens. Ia lebih kuat 30 kali lipat dari aurora Bumi!
Saking kuatnya, kita akan bisa melihat aurora di planet itu tanpa alat bantu apa pun, teman-teman. Wow.
Keunikan lain dari aurora di Jupiter adalah fenomena ini tak dihasilkan oleh Badai Matahari seperti di Bumi.
Menurut NASA, di Jupiter, aurora terjadi akibat partikel yang dilepaskan oleh gunung api pada bulannya.
Baca Juga: Kenapa Aurora Punya Banyak Warna? Ini Penjelasan dan Cara Terbentuknya
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan aurora? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Observatorium Bosscha |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR