Meski ringan, pesawat ini diluncurkan ke ruang angkasa dengan bantuan roket paling kuat di dunia, United Launch Alliance Delta IV Heavy.
Tujuannya karena Parker Solar Probe harus membutuhkan banyak energi untuk bisa sampai ke Matahari.
Menurut perkiraan astronom, untuk mencapai Matahari dibutuhkan 55 kali lebih banyak energi daripada energi untuk pergi ke Mars.
Rata-rata pesawat atau roket yang hendak ke luar angkasa harus bergerak dengan kecepatan 107.000 kilometer per jam.
Namun, Parker Solar Probe harus mengurangi sebagian besar kecepatannya supaya peluncuran berjalan dengan baik di awal.
Perjalanan Parker Solar Probe
Dalam perjalanannya ke Matahari, Parker Solar Probe terbang melewati Venus pada bulan Oktober 2018.
Pemberhentiannya di Venus dilakukan untuk membantu mendekatkan orbitnya ke Matahari.
Saat ini, pesawat Parker Solar Probe memegang rekor pendekatan terdekat ke Matahari oleh objek buatan manusia.
Pada 29 Oktober 2018, Parker Solar Probe memecahkan rekor lama jarak sejauh 26,55 juta mil dari permukaan Matahari, yang dibuat oleh Helios 2 pada tahun 1976.
Ketika Parker Solar Probe melakukan pendekatan jarak ke Matahari yang ke-23, yakni pada September 2023 lalu, jaraknya mencapai 7,26 juta kilometer dari permukaan Matahari.
Baca Juga: James Webb Temukan Aurora di Katai Cokelat, Bagaimana Terbentuknya?
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | NASA |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR