Bobo.id - Indonesia sudah memasuki musim hujan, apakah daerah teman-teman sudah sering diguyur hujan?
Biasanya, di awal tahun seperti ini, hujan deras akan turun terus-menerus. Yap, hampir tiap hari.
Namun musim hujan tahun ini berbeda. Sebab, beberapa hari bisa turun hujan, tapi hari lainnya terasa panas.
Bahkan bisa lebih ekstrem dari itu, setelah hujan sebentar, cuaca jadi panas. Hujannya hanya lewat.
Hmm, kira-kira apa ya yang membuat cuaca panas dan hujan tidak menentu seperti ini? Cari tahu, yuk!
Cuaca Tidak Menentu
Bersumber dari Kompas.com, BMKG setuju terkait cuaca tidak menentu yang ada di sejumlah wilayah Indonesia.
Disebutkan bahwa pergantian cepat hujan dan panas ini diakibatkan oleh hembusan angin Monsun Asia.
Monsun Asia adalah angin yang bertiup pada Oktober-April di Indonesia saat Matahari di Bumi selatan.
Kalau Monsun Asia menguat, maka akan hujan. Sebaliknya, jika melemah, maka cuaca jadi cerah.
Hembusan Monsun Asia ini menarik uap air yang basah dari perairan Samudra Hindia atau Laut Natuna.
Baca Juga: Mengapa Tubuh Berkeringat Lebih Banyak saat Cuaca Panas? Ini Faktanya
Ketika angin itu menguat, uap air akan lebih banyak membentuk awan dan lama kelamaan turun hujan.
Sebaliknya, hembusan Monsun Asia yang lemah tidak akan membawa uap air atau hanya angin kering.
Tidak adanya uap air atau angin kering ini tidak bisa hasilkan awan yang membentuk hujan, teman-teman.
O iya, kekuatan Monsun itu tergantung tekanan udara. Udara akan bergerak dari tekanan tinggi ke rendah.
Wilayah bersuhu dingin punya tekanan udara tinggi, monsun kuat, dan bisa mendatangkan hujan.
Sebaliknya, wilayah bersuhu panas, tekanannya rendah, monsun lemah, hingga tidak turun hujan.
Selain itu, BMKG juga menyebut perubahan cepat antara hujan dan panas dipengaruhi Siklon Tropis Anggrek.
Sebelum jadi siklon tropis anggrek, awalnya ia disebut dengan bibit siklon tropis 98S, teman-teman.
Sikon Tropis Anggrek adalah siklon tropis yang dapat membawa angin kencang, hujan lebat, dan pasang.
Hujan Saat Matahari Bersinar
Belakangan ini, hujan juga kerap turun meskipun Matahari sedang bersinar terik. Mengapa begitu?
Baca Juga: El Nino Jadi Sebab Cuaca Panas Belakangan Ini, Berlangsung Sampai Kapan?
Kemungkinan pertama adalah awan hujan tidak terlalu besar sehingga Matahari masih bisa menyinari.
Kemungkinan kedua adalah awan hujan berukuran besar namun tidak stabil dan memiliki lubang.
Kondisi ini memungkinkan Matahari masuk menyinari Bumi. Oleh karena itu, hujan bisa terjadi meski panas.
Sederhananya, hujan panas terjadi ketika ada celah untuk Matahari menyinari suatu wilayah itu.
Selain itu, hujan tapi panas juga bisa terjadi karena air hujan yang jatuh itu tertiup angin yang kencang.
Meski Matahari bersinar terang, hujan bisaturun karena air tertiup angin kencang dari daerah dekatnya.
Selain tertiup angin kencang, hujan panas juga bisa muncul dari awan yang letaknya sangat tinggi di langit.
Sebagai informasi, semakin awan itu berada di atas, maka kekuatan anginnya akan makin kencang.
Saat awan yang tinggi menurunkan hujan, awan akan menghilang tertiup angin sebelum hujan mencapai tanah.
Dengan begitu, kita tetap merasakan hujan tapi tidak melihat ada awan mendung dan langit tetap cerah.
Nah, itulah alasan cuaca hujan dan panas tak menentu di sejumlah wilayah. Semoga bisa bermanfaat.
Baca Juga: Bebas Jamur, Ini 5 Cara Sederhana Mengurangi Kelembapan di Kamar Tidur
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan Monsun Asia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR