Saat komet ini meletus, ia akan memancarkan cahaya yang terang karena memantulkan sinar Matahari.
Pada Juli 2023, para astronom mendeteksi ledakan besar pertama dari 12P selama lebih dari 69 tahun.
Selama peristiwa ini, komet 12P berubah bentuk jadi tidak beraturan dan hasilkan lekukan seperti tanduk.
Namun, letusan terbaru 12P pada bulan November yang lalu tidak menghasilkan tanduk unik.
Ini menunjukkan bahwa komet itu telah kehilangan tanduknya dan kita tak bisa melihat tanduk itu lagi.
Namun letusannya di bulan November cukup besar dan cahayanya menjadi 100 kali lebih terang dari biasanya.
Komet 12P ini dijadwalkan meluncur mengelilingi Matahari pada bulan April sebelum dekat dengan Bumi.
Yap, komet ini diketahui akan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada tanggal 2 Juni mendatang.
Komet 12P Lewat di Depan Nebula
Pada 12 Januari yang lalu, beberapa orang melihat komet 12P yang lewat di depan Nebula Bulan Sabit.
O iya, Nebula Bulan Sabit (NGC 6888) adalah awan besar gas yang terletak 5.000 tahun cahaya dari Bumi.
Baca Juga: Padahal Tidak Bisa Hasilkan Cahaya, Kenapa Komet Bisa Tampak Bersinar?
Keren! Anak-anak Jenius Ciptakan Kota Ramah Lingkungan Lewat Game di National Coding Competition 2024
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR