Bobo.id - Di antariksa, ada banyak sekali benda atau objek selain bintang dan planet. Salah satunya komet.
Komet adalah benda langit berbentuk bola es dan debu yang mengorbit Matahari dalam sistem tata surya.
Salah satu komet yang ramai dibicarakan belakangan ini adalah komet kriovolkanik 12/Pons-Brooks.
Bersumber dari Live Science, ia adalah komet raksasa yang memiliki lebar 10,5 mil atau 17 kilometer. Besar, ya!
Komet itu disebut akan melakukan pendekatan terdekat ke Bumi selama lebih dari 70 tahun ke depan.
Dalam perjalanannya menuju Bumi, ia tertangkap sedang meluncur di depan nebula merah mencolok.
Mengenal Komet 12P
Komet 12P termasuk komet raksasa yang mengorbit atau mengelilingi Matahari setiap 71 tahun sekali.
Komet ini adalah komet kriovolkanik atau gunung berapi dingin yang terdiri dari cangkang berisi es dan gas.
Saat komet menyerap cukup banyak radiasi Matahari, bagian komet yang membeku jadi sangat panas.
Tekanan yang meningkat di dalam inti membuat cangkang retak dan isi komet menyembur ke ruang angkasa.
Baca Juga: Jadi Rumah bagi Banyak Komet, Apa itu Awan Oort di Ruang Angkasa?
Saat komet ini meletus, ia akan memancarkan cahaya yang terang karena memantulkan sinar Matahari.
Pada Juli 2023, para astronom mendeteksi ledakan besar pertama dari 12P selama lebih dari 69 tahun.
Selama peristiwa ini, komet 12P berubah bentuk jadi tidak beraturan dan hasilkan lekukan seperti tanduk.
Namun, letusan terbaru 12P pada bulan November yang lalu tidak menghasilkan tanduk unik.
Ini menunjukkan bahwa komet itu telah kehilangan tanduknya dan kita tak bisa melihat tanduk itu lagi.
Namun letusannya di bulan November cukup besar dan cahayanya menjadi 100 kali lebih terang dari biasanya.
Komet 12P ini dijadwalkan meluncur mengelilingi Matahari pada bulan April sebelum dekat dengan Bumi.
Yap, komet ini diketahui akan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada tanggal 2 Juni mendatang.
Komet 12P Lewat di Depan Nebula
Pada 12 Januari yang lalu, beberapa orang melihat komet 12P yang lewat di depan Nebula Bulan Sabit.
O iya, Nebula Bulan Sabit (NGC 6888) adalah awan besar gas yang terletak 5.000 tahun cahaya dari Bumi.
Baca Juga: Padahal Tidak Bisa Hasilkan Cahaya, Kenapa Komet Bisa Tampak Bersinar?
Saat komet itu lewat, salah satu aspek yang mencolok adalah warna hijau cerah yang dihasilkan komet.
Cahaya hijau ini dipancarkan oleh dua atom karbon saling menempel dan ini sangat jarang terjadi, lo.
Warna hijau juga pernah dipancarkan oleh komet hijau C/2022 E3 (ZTF) yang lewat Bumi pada 2023.
Kapan Komet 12P Meletus Lagi?
Bersumber dari Live Science, komet 12P belum pernah meletus lagi sejak tanggal 14 November lalu.
Padahal, biasanya komet 12P ini meletus kira-kira setiap 15 hari dengan kekuatan yang berbeda-beda.
Kurangnya aktivitas komet 12P saat ini telah membingungkan para ilmuwan. Mengapa begitu?
Sebab, ketika komet ini semakin dekat dengan Matahari, maka ia harusnya lebih sering meletus.
Ini karena ketika komet dekat dengan Matahari, maka ia akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari.
Ya, semoga saja komet ini akan melanjutkan letusan dahsyatnya saat mendekati planet kita, Bumi.
Dengan begitu, ada kesempatan bagi peneliti untuk mempelajari fenomena ini secara lebih rinci.
Baca Juga: Komet Nishimura Melintas dekat Bumi Malam Tadi, Terjadi 434 Tahun Sekali!
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan komet? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Keren! Anak-anak Jenius Ciptakan Kota Ramah Lingkungan Lewat Game di National Coding Competition 2024
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR