2. Komet
Sama seperti asteroid, komet juga mengorbit Matahari, namun bentuknya tidak seperti batuan melainkan mirip bola salju.
Setiap komet intinya berisi bongkahan es gas beku dan bongkahan batu serta debu.
Ketika orbit komet mendekatkan kometnya ke Matahari, maka komet akan memanas dan memuntahkan debu dan gas menyebabkan bola raksasa bercahaya.
Menurut penelitian astronom, hingga kini jumlah komet yang telah dikonfirmasi mencapai 3.910, yang rata-rata terbentuk sejak 4,6 miliar tahun yang lalu.
3. Meteoroid, Meteor, Meteorit
Meteoroid adalah pecahan atau puing-puing di antariksa akibat tabrakan antara asteroid, komet, bulan, dan planet.
Dibandingkan jenis batuan antariksa lainnya, meteoroid termasuk batuan terkecil.
Meteor merupakan meteoroid yang jatuh melalui atmosfer Bumi dengan kecepatan sangat tinggi.
Tekanan dan panas yang dihasilkan saat meteoroid jatuh menyebabkan meteor tampak bersinar dan menciptakan seberkas cahaya di langit gelap.
Hingga kini, ilmuwan memperkirakan ada sekitar 44.000 kilogram material meteor yang jatuh ke Bumi setiap harinya.
Baca Juga: Bagaimana Satelit Alami Terbentuk di Sebuah Planet? Ini Penjelasannya
Source | : | NASA |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR