Berikut nama bulan dan jumlah hari pada kalender Hijriah.
3. Kalender Jawa
Ada juga kalender Jawa yang banyak digunakan di Indonesia khususnya Suku Jawa.
Kalender ini mulai digunakan pada 1625 yaitu pada zaman Kerajaan Mataram yang dipimpin Sultan Agung berkuasa.
Kalender ini dibuat dengan perpaduan beberapa budaya, yaitu budaya Islam, Hindu, Buddha, Jawa, dan budaya barat.
Jenis kalender lokal ini biasanya digunakan untuk menentukan perhitungan hari baik dan hari buruk atau menentukan tanggal pernikahan.
Dikutip dari Gramedia Blog, kalender Jawa cukup unik, karena dalam sepekan bisa terdiri dari dua hingga 10 hari.
Ada pekan bernama dwiwara, triwara, caturwara, pañcawara (pancawara), sadwara, saptawara, astawara dan sangawara.
Namun sekarang hanya ada dua jenis pekan yang digunakan yaitu saptawara yaitu siklus tujuh hari dan pancawara atau siklus lima hari.
Siklus tujuh hari ini sama seperti pada kalender masehi, namun penamaannya sedikit berbeda, yaitu Ngahad, Senen, Selasa, Rebo, Kemis, Jemuwah, dan Setu.
Baca Juga: 15 September Nanti, Bulan Memasuki Fase Bulan Baru, Apa Dampaknya?
Sedangkan pancawara yang masih digunakan terdiri dari Kliwon (Kasih), Legi (Manis), Pahing (Jenar), Pon (Palguna), dan Wage (Cemengan).
Source | : | Kompas.com,Gramedia Blog |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR