Pemicu lainnya dilatarbelakangi semakin banyak orang yang bepergian ke luar negeri setelah masa pembatasan.
Hal ini dapat meningkatkan risiko penularan penyakit lintas batas dan penyebarannya makin cepat.
Sebagai informasi, Rusia dan Kazakhstan masing-masing telah melaporkan 10.000 kasus campak selama 2023.
Dari jumlah kasus campak yang dilaporkan di Eropa, ada sekitar 21.000 kasus rawat inap di 2023. Banyak, ya!
Oleh karena itu, WHO mengingatkan agar semua negara bisa merespons wabah campak tepat waktu.
Bagaimana dengan Indonesia?
Campak menjadi salah satu penyakit yang berbahaya karena penularannya cepat dan bisa sebabkan komplikasi.
Mendengar kabar kasus campak melonjak di Eropa, banyak masyarakat Indonesia semakin was-was.
Bersumber dari Kompas.com, Kemenkes menyampaikan belum ada laporan lonjakan kasus campak di Indonesia.
Kita bisa melihat datanya langsung di situs resmi yang menyajikan data semua kasus campak di Indonesia.
Walaupun belum ada lonjakan kasus, tidak ada salahnya untuk bersiap-siap dan melakukan pencegahan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR