Bobo.id - Selain demam, campak juga menjadi salah satu penyakit yang sering dialami oleh anak-anak.
Gejala campak akan muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah seseorang terinfeksi virus paramyxovirus.
Saat tubuh terinfeksi campak, hal umum yang terjadi adalah muncul ruam merah di kulit selama 4-7 hari.
Gejala lain yang bisa muncul seperti kelelahan, batuk parah, mata merah, pilek, dan demam tinggi, lo.
Penyakit campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang ditularkan lewat kontak langsung dan melalui udara.
Siapa pun yang menghirup percikan liur orang yang terinfeksi virus itu, maka akan dengan mudah tertular campak.
Karena penularannya cepat, kini di Eropa terjadi lonjakan kasus campak. Wah, bagaimana dengan Indonesia, ya?
Kasus Campak Meningkat di Eropa
Baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia memberi peringatan terkait kasus campak yang naik 30 kali lipat di Eropa.
Dari kebanyakan kasus campak yang terjadi sepanjang tahun lalu, kebanyakan dialami anak-anak.
Kondisi ini disebabkan karena hanya sedikit anak-anak yang menerima vaksin selama pandemi Covid-19 lalu.
Baca Juga: Pernah Ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa, Bagaimana Gejala Awal Penyakit Campak?
Pemicu lainnya dilatarbelakangi semakin banyak orang yang bepergian ke luar negeri setelah masa pembatasan.
Hal ini dapat meningkatkan risiko penularan penyakit lintas batas dan penyebarannya makin cepat.
Sebagai informasi, Rusia dan Kazakhstan masing-masing telah melaporkan 10.000 kasus campak selama 2023.
Dari jumlah kasus campak yang dilaporkan di Eropa, ada sekitar 21.000 kasus rawat inap di 2023. Banyak, ya!
Oleh karena itu, WHO mengingatkan agar semua negara bisa merespons wabah campak tepat waktu.
Bagaimana dengan Indonesia?
Campak menjadi salah satu penyakit yang berbahaya karena penularannya cepat dan bisa sebabkan komplikasi.
Mendengar kabar kasus campak melonjak di Eropa, banyak masyarakat Indonesia semakin was-was.
Bersumber dari Kompas.com, Kemenkes menyampaikan belum ada laporan lonjakan kasus campak di Indonesia.
Kita bisa melihat datanya langsung di situs resmi yang menyajikan data semua kasus campak di Indonesia.
Walaupun belum ada lonjakan kasus, tidak ada salahnya untuk bersiap-siap dan melakukan pencegahan.
Kemenkes juga mengimbau agar masyarakat segera melakukan vaksinasi campak, terutama pada anak-anak.
Cara Pencegahan Penyakit Campak
Seperti sudah Bobo jelaskan, campak adalah salah satu penyakit yang bisa menular cepat lewat kontak fisik.
Oleh karena itu, cara terbaik untuk mencegah penyakit campak adalah dengan melakukan imunisasi campak.
Imunisasi yang diberikan adalah jenis vaksin MMR yang bisa melindungi dari campak, gondongan, dan campak jerman.
Vaksinasi MMR untuk campak ini biasanya akan diberikan dua kali. Pertama, ketika kita masih berusia 15 bulan.
Vaksin kedua umumnya diberikan ketika kita berumur 5-6 tahun atau sebelum memasuki masa sekolah dasar.
Untuk mengetahui apakah kita sudah dapat vaksin MMR, teman-teman bisa langsung tanya ke orang tua, ya.
Selain vaksin, kita bisa mencegah penyakit campak dengan makan makanan sehat agar imun tubuh kuat.
Imun tubuh yang kuat bisa membuat virus kesulitan untuk masuk dan menginfeksi tubuh teman-teman.
Nah, itulah informasi tentang penyakit campak yang melonjak di Eropa. Semoga bisa bermanfaat, ya!
Baca Juga: Penyakit Ini Sempat Mewabah di Zaman Dulu, tapi Kembali Merebak di Masa Modern, Salah Satunya Polio!
----
Kuis! |
Apa virus yang menyebabkan campak? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR