Bobo.id - Campak adalah salah satu penyakit yang sering dialami anak-anak dengan gejala berupa ruam pada kulit.
Kondisi ini bisa terjadi dalam beberapa hari hingga satu minggu lamanya hingga sebabkan kelelahan, batuk, demam, serta pilek.
Selain itu, campak juga termasuk penyakit yang menular sehingga penangannya harus sangat hati-hati.
Sebenarnya campak yang disebabkan virus paramyxovirus ini bukanlah penyakit yang baru tapi justru termasuk penyakit kuno, lo.
Bahkan penyakit ini juga sangat menular hanya melalui percikan liur orang yang terinfeksi.
Kali ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang campak melalui sejarah kemunculannya hingga pencegahan yang bisa dilakukan.
Sejarah Kemunculan Campak
Campak adalah salah satu penyakit yang punya sejarah panjang serta menjadi penyakit menular yang berbahaya.
Dikutip dari Kompas.com, ada beberapa manuskrip medis kuno yang menjelaskan dan menggambarkan betapa menularnya penyakit campak.
Penyakit ini pertama kali dijelaskan pada awal abad ke-9 oleh seorang dokter dari Persia, Abu Bakar Muhammad Zakariyya Razi.
Dokter yang dikenal dengan nama Eropa Rhazes ini menjelaskan kalau campak merupakan penyakit menular yang lebih ditakuti daripada cacar.
Baca Juga: Pernah Ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa, Bagaimana Gejala Awal Penyakit Campak?
Penyakit campak pun meluas saat penjelajahan dunia meningkat pada sekitar abad ke-16.
Dalam catatan sejarah, campak pertama kali tercatat ditemukan oleh dokter Skoltandia, Fancis Home pada tahun 1757.
Pada saat itu, campak disebut sebagai penyakit yang berasal dari patogen yang menularkan ke orang sehat melalui darah pasien.
Saat menyebarnya penyakit campak ini, beberapa wilayah yang tidak terpapar atau terpencil menjadi tempat yang sangat rentan.
Saat itu, belum ada vaksin yang bisa menjaga tubuh dari infeksi virus penyebab campak.
Karenanya, daerah kepulauan seperti Faroa justru mengalami wabah campak pada tahun 1846, lalu Hawaii pada tahun 1848, Fiji pada tahun 1875, dan Rotuna pada tahun 1911.
Jadi, sebelum adanya vaksin, penyakit ini sudah pernah menyebar ke seluruh dunia dan sangat berbahaya.
Barulah pada abad ke-20 banyak negara mengalami kemajuan teknologi dan layanan kesehatan sehingga penularan atau korban pada penyakit ini mulai menurun.
Bahkan hingga saat ini walau vaksin sudah ditemukan, campak tetap jadi penyakit yang perlu diwaspadai.
Pencegahan Campak
Tentu saja mencegah akan lebih baik daripada kita mengobati, karena itu pencegahan munculnya penyakit campak perlu dilakukan.
Baca Juga: Kasus Campak di Eropa Naik 30 Kali Lipat, Bagaimana dengan Indonesia?
Pencegahan bisa dilakukan melalui vaksinasi yang diberikan sedari kita masih anak-anak.
Dikutip dari HaloDoc, vaksin yang diberikan untuk mencegah campak disebut dengan vaksin MMR.
Vaksin MMR merupakan vaksin yang akan melindungi tubuh dari beberapa jenis penyakit, yaitu gondongan atau mumps, campak atau measles, dan rubela atau rubella.
Pemberian vaksin ini akan dilakukan dalam dua dosis yaitu dosis pertama pada usia 12 hingga 15 bulan.
Sedangkan dosis kedua diberikan pada anak-anak usia empat hingga enam tahun.
Dengan mendapatkan vaksin MMR, sistem kekebalan tubuh akan membentuk antibodi pelindung dari penyakit campak, gondongan, dan rubella.
Selain itu, tentu pencegahan juga harus dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan dan menggunakan masker saat bepergian.
Nah, itu sejarah kemunculan dan pencegahan penyakit campak yang sangat menular dan berbahaya.
----
Kuis! |
Apa nama virus penyebab campak? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,HaloDoc |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR