Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mencari tahu fakta sains unik di sekitar kita?
Ada banyak hal sederhana namun ternyata memiliki penjelasan sains yang bisa kita pelajari dari kegiatan sehari-hari.
Salah satu fakta sains unik adalah berhubungan dengan makanan.
Bahan makanan mentah dapat dikonsumsi jika sudah diolah, baik dengan dimasak, digoreng, ataupun direbus.
Uniknya, perbedaan cara mengolah makanan memengaruhi tekstur makanan yang dihasilkan.
Nah, kali ini Bobo akan mengajakmu mencari tahu, kira-kira mengapa makanan yang digoreng jadi renyah, sementara makanan direbus akan menjadi empuk?
Yuk, simak faktanya dari artikel ini!
Mengapa Gorengan Renyah?
Sebelum mencari jawabannya, kita harus mengetahui pengertian dari menggoreng.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, menggoreng adalah memasak kering-kering di wajan (kuali) dengan minyak.
Yap, kita membutuhkan minyak yang panas untuk membuat gorengan yang renyah. Mengapa minyak bisa membuat makanan renyah?
Baca Juga: Bukan Hanya Makanan, Ini Fakta Unik dari Meksiko yang Terkenal
Bersumber dari todayyoushouldknow.com, minyak menghantarkan panas pada suhu yang jauh lebih tinggi daripada air.
Oleh karena itu, ketika minyak panas bersentuhan dengan makanan, maka air yang ada di permukaan makanan cepat menguap sehingga permukaannya jadi renyah.
Pada saat makanan dicelupkan ke dalam minyak panas, air yang ada dalam makanan berubah menjadi uap dan menciptakan gelembung-gelembung udara.
Jadi, gelembung udara yang muncul pada makanan saat digoreng adalah air, teman-teman.
Gelembung-gelembung ini membuat makanan mengembang, menciptakan tekstur yang lebih ringan dan renyah.
Minyak panas juga dapat membentuk lapisan luar pada permukaan makanan yang kemudian mengeras dan membentuk kerak.
Kerak inilah yang membuat makanan menjadi renyah.
Makanan Direbus Jadi Empuk
Sebaliknya, merebus atau memasak sesuatu dalam air mendidih menyebabkan tekstur makanan menjadi empuk atau lunak.
Makanan yang direbus menjadi empuk karena proses pemasakan dengan air pada suhu tinggi mempengaruhi struktur fisik dan kimia dari bahan makanan.
Saat terkena suhu tinggi, serat dalam makanan dan protein pembentuk struktur dapat terurai atau melemah.
Baca Juga: Negara Kaya Rempah, Ini 5 Makanan Khas India yang Patut Dicoba
Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan struktur protein hingga berubah menjadi empuk.
Ada juga jenis makanan yang mengandung pati, yang lebih mudah melunak saat direbus karena proses gelatinisasi pati.
Artinya, perubahan pati menjadi gel yang membuat makanan lebih lembut.
Selain itu, air panas dapat masuk ke dalam sel-sel makanan, menyebabkan sel-sel tersebut membesar dan mengembang.
Oleh sebab itu, makanan yang direbus menyerap air, menjadi empuk, dan ukurannya sedikit lebih besar daripada ukuran aslinya.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Kenapa makanan harus diolah sebelum dikonsumsi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Apa Saja Potensi Sumber Daya Alam yang Dimiliki Indonesia untuk Menjadi Negara Maju?
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR