Bobo.id - Apakah teman-teman tahu di mana tempat planet Bumi berada? Yap, Bumi terletak di Galaksi Bima Sakti!
Bersumber dari Live Science, galaksi adalah kumpulan bintang dan benda langit lain yang disatukan oleh gravitasi.
Diketahui, ada lebih dari 100 miliar jenis galaksi yang ada di Alam Semesta, salah satunya Galaksi Bima Sakti.
Galaksi Bima Sakti atau Milky Way adalah sebuah galaksi spiral berukuran besar, yakni 52.8250 tahun cahaya!
Meski ukurannya sangat besar, tetapi Galaksi Bima Sakti disebut akan terus bertumbuh. Benarkah begitu?
Galaksi Bima Sakti Terus Bertumbuh
Hal ini disampaikan oleh Christina Martinez-Lombilla, peserta doctoral di Astrophysics Institute of the Canary Island.
Ia dan tim mempresentasikan hasil temuannya pada Konferensi European Week of Astronomy and Space Science.
Menurutnya, Galaksi Bima Sakti sebenarnya dapat tumbuh dengan kecepatan yang melebihi kecepatan suara.
Hal ini karena di Galaksi Bima Sakti terbentuk banyak bintang-bintang baru di pinggiran galaksi secara cepat.
Setelah bintang baru lahir, mereka perlahan menjauh satu sama lain, membuat galaksi lebih besar perlahan.
Baca Juga: Jumlahnya Miliaran, Apa Saja Bentuk Galaksi yang Ada di Alam Semesta?
Bintang-bintang baru yang tumbuh di Galaksi Bima Sakti itu lah yang membuat galaksi ini tumbuh makin besar.
Proses membesarnya Galaksi Bima Sakti memang tidak begitu cepat, ia baru akan terlihat 3 miliar tahun ke depan.
Jika saat itu tiba, maka galaksi kita akan menjadi sekitar 5 persen lebih besar dari pada ukurannya hari ini, lo.
Galaksi Spiral Lain Jadi Panduan Pengukuran
Karena kita berada di tengah Galaksi Bima Sakti, tentu jadi hal sulit untuk mengukur pertumbuhan galaksi ini.
Oleh karena itu, peneliti menggunakan galaksi spiral lain sebagai panduan pengukuran, yakni Andromeda.
Para peneliti mampu menghitung rata-rata laju gerak bintang-bintang biru muda yang ada di Galaksi Andromeda.
Caranya dengan mengukur cahaya yang berasal dari bintang itu, bersamaan dengan gerakan vertikal mereka.
Berdasarkan itu, peneliti menemukan kalau galaksi spiral bisa meluas sekitar 1.100 mph atau 1.170 km per jam.
Sekelompok astronom juga menyebut bahwa galaksi spiral ini cenderung meluas sekitar 500 meter per detik!
Nah, kecepatan ini diketahui sama dengan 1,4 kali kecepatan suara pada permukaan laut di Bumi, teman-teman.
Baca Juga: Apakah Sebuah Galaksi Mengorbit Sesuatu di Alam Semesta? Ini Faktanya
Mengakibatkan Tabrakan Kosmik
Para peneliti memprediksikan akan adanya tabrakan kosmik akibat pertumbuhan galaksi yang bertahap ini.
Empat miliar tahun lagi, Galaksi Bima Sakti yang terus meluas, dapat menabrak galaksi spiral tetangga, Andromeda.
Bersumber dari InfoAstronomy, Bima Sakti dan Andromeda saat ini berjarak sekitar 2,5 juta tahun cahaya.
Karena ada di jarak yang cukup dekat, tarikan gravitasi di antara keduanya membuat mereka saling mendekat.
Setelah nantinya bertemu, kedua galaksi ini akan bertabrakan dan menyatu satu sama lain, teman-teman.
Tidak akan ada lagi bentuk spiral, keduanya akan jadi galaksi besar dengan bentuk tak beraturan selama jutaan tahun.
Ketika keduanya bertemu, keduanya akan membentuk galaksi elips baru yang akan disebut dengan Milkomeda.
Saat dua galaksi bertabrakan, kemunculan gelombang kejut itu bisa memicu pembentukan bintang baru.
Yap, nantinya bintang di kedua galaksi yang bertabrakan itu akan bertambah sangat banyak karena peristiwa ini.
Nah, itulah informasi terkait galaksi spiral yang bisa tumbuh terus menerus seiring waktu. Semoga bisa bermanfaat!
Baca Juga: Apakah Matahari Bergerak Mengelilingi Galaksi Bimasakti? Ini Faktanya
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan galaksi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Live Science,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR