Bobo.id - Indonesia adalah negara yang punya banyak keberagaman termasuk keberagaman dalam seni.
Seni sudah ada di Indonesia cukup lama dan terus berkembang, namun banyak kesenian lama yang tetap dipertahankan.
Ada musik tradisional, seni pertunjukan, hingga seni tari tradisional yang terus diajarkan dan ditampilkan pada beberapa kesempatan.
Dari beragam kesenian itu, ada seni tari yang cukup menarik karena disakralkan yaitu Tari Serimpi yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tari sakral merupakan tarian yang punya makna suci, magis, hingga adanya beberapa pantangan yang dianggap bisa mendatangkan bahaya bila dilanggar.
Sedangkan Tari Serimpi dulunya hanya boleh dipentaskan di dalam keraton dan disaksikan orang-orang tertentu.
Nah, mari kita mengenal beragam keunikan dari Tari Serimpi untuk mengenalnya lebih jauh.
Keunikan Tari Serimpi
1. Asal Usul Tari Serimpi
Dikutip dari Gramedia Blog, Tari Serimpi termasuk dalam seni budaya tertua yang ada di Jawa, lo.
Tarian ini, pertama kali muncul pada masa Kerajaan Mataram di bawah kekuasan Sultan Agung pada tahun 1613 hingga 1646.
Baca Juga: Punya Sejarah Panjang Sebagai Tari Klasik, Seperti Apa Tari Balet Itu?
Pada saat itu, Tari Serimpi sudah menjadi salah satu tarian yang sakral.
Tarian ini dulunya juga dikenal sebagai Tari Serimpi Sangopati yang berarti kandidat penerus raja.
Uniknya, tarian ini juga terkena dampak saat Kerajaan Mataram mengalami perpecahan yaitu menjadi Kesultanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.
Terpecahnya kerajaan ini membuat Tari Serimpi juga terpecah menjadi dua jenis yang berbeda.
2. Melambangkan Keanggunan dan Kelembutan
Sebagai kesenian tertua dan tarian sakral, tentu Tari Serimpi juga punya makna khusus.
Tari Serimpi punya makna sebagai lambang keanggunan dan kelembutan perempuan khususnya Yogyakarta.
Karena itu penari dari tarian ini adalah perempuan yang akan menunjukkan gerakan lembut sebagai simbol perempuan Jawa.
Pada tarian itu, perempuan jawa digambarkan memiliki tutur kata yang halus dan lembut, begitu pula perilakunya.
Meski begitu dulunya Tari Serimpi juga disebut sebagai Tari Serimpi Sangopati yang berarti kandidat penerus raja.
Ternyata tarian ini juga pernah jadi pembelajaran bagi calon raja yang nantinya akan menjadi penerus kekuasaan.
Baca Juga: Diperingati Setiap Tanggal 29 April, Bagaimana Sejarah Hari Tari Sedunia?
3. Terdiri dari Beberapa Jenis
Tari Serimpi sebenarnya terdiri dari banyak jenis bukan hanya karena perpecahan Kerajaan Mataram.
Tari Serimpi punya ciri berupa gerakan yang halus dan tempo perlahan.
Dengan cara menari tersebut ada beberapa jenis Tari Serimpi yang bercerita tentang berbagai hal berbeda.
Seperti disebutkan sebelumnya Tari Serimpi Sangopati yang paling sering dipentaskan di dalam keraton.
Lalu ada juga Tari Serimpi Padhelori yang bercerita tentang kisah perang antara dua dewi.
Ada juga Serimpi Cina, Serimpi Merak Kasimpir, Serimpi Sangupati, Serimpi Gendang Wati, dan lain sebagainya.
Setiap tarian tersebut memiliki alur cerita yang berbeda namun tetap sesuai dengan ciri utama dari Tari Serimpi.
4. Termasuk Tari Sakral
Berbagai jenis Tari Serimpi yang disebutkan hampir semuanya termasuk dalam jenis tarian sakral, lo.
Dikutip dari Jogjaprov.go.id, Tari Serimpi hanya dipentaskan dalam lingkup keraton dalam rangka ritual kenegaraan hingga peringatan kenaikan tahta.
Baca Juga: Makna Tari Tor-Tor, Tarian Tradisional dari Sumatera Utara
Bahkan hanya orang-orang yang dipilih saja yang diperbolehkan menampilkan Tari Serimpi di dalam keraton.
Namun sekarang tarian ini sudah bisa disaksikan banyak orang dan sering ditampilkan untuk penyambutan tamu di Keraton Yogyakarta.
Nah, itu beberapa hal unik dan menarik dari Tari Serimpi yang termasuk tari sakral dari Yogyakarta.
----
Kuis! |
Kapan Tari Serimpi diciptakan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | jogjaprov.go.id,Gramedia Blog |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR