Bobo.id - Perayaan tahun baru Imlek yang dirayakan masyarakat Tionghoa jatuh pada tanggal 10 Februari.
Ada banyak sekali hal yang identik dengan perayaan Imlek. Misalnya, dekorasi yang penuh dengan warna merah.
Selain itu, Imlek juga identik dengan kebiasaan membagi angpao, barongsai, lampion, hingga kue keranjang.
Tak ketinggalan, saat perayaan tahun baru Imlek identik juga dengan turunnya hujan. Hujan yang turun pun deras.
Bahkan, masyarakat Tionghoa percaya kalau turun hujan saat perayaan Imlek, maka akan bawa rezeki berlimpah.
Siapa sangka, ternyata ada penjelasan ilmiah di balik fenomena hujan yang kerap turun saat Imlek, lo. Simak, yuk!
Hujan saat Tahun Baru Imlek
Sebagai informasi, tahun baru Imlek jatuh di tanggal yang berbeda tiap tahun, yakni antara 21 Januari-20 Februari.
Nah, bulan Januari-Februari sendiri memang menjadi periode puncak musim hujan di Indonesia, teman-teman.
Jadi tidak heran jika hujan turun cukup deras atau lebat tepat saat perayaan tahun baru Imlek di tiap tahunnya.
Bersumber dari Kompas.com, ada sejumlah wilayah yang berpotensi turun hujan ketika perayaan Imlek, lo.
Baca Juga: Sering Sakit saat Musim Hujan? Ini 5 Cara Sederhana Tingkatkan Imun Tubuh
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyebut ada tiga faktor yang membuat Imlek 2024 diprediksi turun hujan:
- Aktivitas Monsun Asia.
- Aktifnya Gelombang Ekuator Rossby dan Kelvin.
- Terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin.
Aktivitas Monsun Asia berpotensi membentuk awan hujan diprediksi akan terjadi di beberapa wilayah, seperti bagian tengah.
Sementara gelombang ekuator Rossby dan Kelvin terdeteksi masih aktif di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.
O iya, mirip dengan Monsun Asia, gelombang ekuator Rossby dan Kelvin ini juga bisa picu pembentukan awan hujan.
BMKG juga menjelaskan terkait ada fenomena terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin. Apa maksudnya?
Peristiwa terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin ini adalah dampak dari penguatan angin Monsun Asia.
Pola belokan dan pertemuan angin ini akan terbentuk memanjang di Indonesia bagian tengah dan selatan, teman-teman.
Ketiga fenomena atmosfer itu terpantau cukup signifikan sehingga bisa picu peningkatan curah hujan di Indonesia.
Baca Juga: Bisa Dicoba, Ini 5 Cara Keringkan Pakaian Selama Musim Hujan
Wilayah yang Berpotensi Hujan saat Imlek
Pada saat perayaan Imlek besok, potensi hujan intensitas sedang hingga lebat terjadi di wilayah Jabodetabek.
Wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor juga diprediksi akan turun hujan pada siang hingga sore hari, lo.
Sementara itu, hujan ringan berpotensi terjadi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada siang hingga sore.
Tak hanya Jabodetabek, banyak wilayah Indonesia yang juga berpotensi turun hujan sedang-lebat saat Imlek.
Misalnya, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur.
Hujan juga terjadi di seluruh Pulau Kalimantan, Gorontalo, Sulawesi, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
BMKG juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tetap berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem.
Sebab, dengan potensi hujan yang tinggi, puting beliung, kilat atau petir, bahkan hujan es mungkin terjadi.
Tak kalah penting, BMKG juga memberi peringatan akan dampak banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan lainnya.
Selain itu, untuk menghadapi hujan yang turun saat Imlek, jangan lupa bawa payung atau jas hujan saat bepergian, ya.
Nah, itulah penjelasan ilmiah terkait hujan yang sering turun saat perayaan tahun baru Imlek. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Kapan Puncak Musim Hujan 2024 Terjadi di Indonesia? Ini Prakiraan BMKG
----
Kuis! |
Apa makna turunnya hujan bagi masyarakat Tionghoa? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR