Hal ini mungkin disebabkan oleh penyerapan alam semesta muda oleh alam semesta yang lebih besar.
Diperkirakan, perluasan ini disebabkan oleh tumbukan dengan alam semesta yang lebih besar, lo.
Jadi, alam semesta kita lah yang sebenarnya terserap ke dalam alam semesta 'induk' yang lain, teman-teman.
Setelah diserap, alam semesta kita terus bertabrakan dengan 'bayi semesta' lain dan menggabungkannya juga.
Sayangnya, hingga kini, peneliti tidak memiliki gambaran rinci tentang bagaimana proses penyerapan itu terjadi.
Teori Adanya Energi Gelap
Sebelum teori penggabungan, teori adanya energi gelap cukup populer untuk membuat alam semesta mengembang.
Suvei selama 5 tahun pada 200 ribu galaksi membuktikan, energi gelap membuat semesta cepat mengembang.
Berdasarkan analisis, jarak antargalaksi pada permulaan semesta adalah sekitar 500 juta tahun cahaya.
Kemudian, terlihat jarak antargalaksi makin menjauh. Diperkirakan karena energi gelap mendorongnya keluar.
Aksi energi gelap ini seperti ketika kita melempar bola ke udara dan menjaganya bergerak makin cepat ke atas.
Baca Juga: Jumlahnya Miliaran, Apa Saja Bentuk Galaksi yang Ada di Alam Semesta?
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR