Bobo.id - Apa teman-teman tahu apa tradisi khas saat perayaan tahun baru Imlek? Yap, pemberian angpao!
Angpao berasal dari bahasa Tiongkok 'hong bao', artinya saku merah, paket merah, atau amplop merah.
Angpao akan diisi dengan uang yang disebut 'ya sui qian'. Uang itu disebut uang keberuntungan di tahun baru.
Amplop merah berisi uang ini tak hanya dinantikan oleh anak-anak, banyak orang dewasa juga menantikannya.
Di balik tradisi ini, terdapat berbagai fakta unik dari angpao yang jarang diketahui, lo. Cari tahu, yuk!
1. Sejarah Angpao saat Imlek
Ternyata tradisi pemberian angpao sudah ada sejak Dinasti Qin di Tiongkok, lebih dari 2.000 tahun yang lalu, lo.
Pada masa itu, koin diikat dengan benang merah, disebut 'Ya Sui Qian'. Artinya, 'uang untuk menekan roh jahat'.
Terdapat ungkapan dan simbol terukir di permukaan koin. Misalnya, umur panjang dengan gambar naga.
Seiring berjalannya waktu, tradisi ini berkembang. Koin diganti dengan uang kertas dan dibungkus kain merah.
Amplop merah yang digunakan saat ini, yang dikenal sebagai 'hong bao' ini mulai populer pada Dinasti Qing.
Baca Juga: 15 Ucapan Tahun Baru Imlek Bahasa Inggris untuk Teman Beserta Artinya
2. Angpao Harus Berwarna Merah
Secara tradisional, angpao yang digunakan dalam tahun baru Imlek harus berwarna merah. Kenapa?
Sebab, warna merah ini melambangkan keberuntungan dan kemakmuran dalam budaya Tionghoa, teman-teman.
Memberikan angpao berwarna merah diyakini bisa membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi penerima.
Warna merah pada angpao juga diyakini dapat menangkal roh jahat dan membawa energi positif, lo.
Angpao dengan warna selain merah bisa memiliki makna lain, misalnya angpao putih melambangkan kedukaan.
3. Angpao Bukan Sekedar Uang
Meski berisi uang di dalamnya, angpao bukan hanya tentang uang. Sebab, angpao punya makna sendiri.
Memberikan angpao kepada sanak saudara artinya berbagi kebahagiaan dan harapan untuk tahun baru.
Memberikan angpao merupakan cara untuk menunjukkan rasa hormat pada orang tua atau orang lebih tua.
Selain itu, pemberian angpao saat tahun baru Imlek juga bisa berarti mendoakan kesehatan dan keberuntungan.
Baca Juga: 20 Link Twibbon Tahun Baru Imlek 2024, Bisa Dibagikan ke Media Sosial
4. Aturan Jumlah Uang dalam Angpao
Pemberian uang dalam angpao tidak boleh sembarangan. Sebab, ada aturan jumlah uang dalam angpao.
Misalnya, angpao harus berisi uang kertas baru dan rapi. Hindari memberikan uang yang kusut atau robek.
Selain itu, jumlah uang dalam angpao harus genap. Sebab, angka ganjil dikaitkan dengan kesialan di budaya Tionghoa.
Biasanya, jumlah uang yang diberikan disesuaikan dengan usia dan hubungan antara pemberi dan penerima.
Banyak angpao berisi angka 8. Sebab, itu adalah lambang kemakmuran, sejahtera, dan untung tak berujung.
5. Tradisi saat Menerima Angpao
Saat ada orang yang memberi angpao saat Imlek, teman-teman harus menerimanya dengan dua tangan.
Selain itu, kita juga tidak boleh membuka angpao di depan orang yang memberinya. Mengapa begitu?
Dalam budaya Tionghoa, membuka angpao di depan pemberi diyakini dapat membuang keberuntungan.
Oleh karena itu, kalau mau membuka angpao, sebaiknya tunggu sampai pemberi pergi. Jangan lupa ucap terima kasih, ya.
Nah, itulah beberapa fakta menarik tentang angpao yang diberikan saat tahun baru Imlek. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 15 Ucapan Tahun Baru Imlek Bahasa Indonesia untuk Keluarga dan Teman
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Angpao berasal dari bahasa Tiongkok, apa itu? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR