Bobo.id - Teman-teman pasti sudah melihat banyak hiasan lampion di berbagai tempat.
Berbagai hiasan itu dipajang sebagai bentuk perayaan Hari Raya Imlek yang dilakukan oleh umat Tionghoa.
Tradisi Imlek di Indonesia pun sangat beragam salah satunya adalah beragam lampion yang dipajang di rumah-rumah.
Bukan hanya rumah, ada banyak tempat umum, mall, hingga jalanan yang juga dipajang dengan beragam ornamen peringatan hari raya ini.
Selain hiasan, ada beberapa tradisi Imlek lain yang juga dilakukan di Indonesia, lo.
Indonesia adalah negara yang penuh keberagaman dan salah satunya adalah keberagaman agama.
Konghucu adalah agama yang merayakan perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia, dan orang dengan pemeluk agama Konghucu tersebar di seluruh Indonesia.
Nah, sekarang kita akan mengenal beberapa tradisi Imlek yang banyak dilakukan di berbagai tempat.
Berkumpul dengan sanak saudara adalah salah satu tradisi yang dilakukan selama perayaan Imlek.
Sebelum keluarga berkumpul, biasanya rumah juga sudah dihias dengan beragam pernak pernik warna merah.
Dikutip dari Kompas.com, warna merah merupakan warna yang melambangkan kehidupan baru dan kemakmuran.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Angpao, Amplop Merah yang Biasa Diberikan saat Imlek
Ada banyak hiasan yang dipajang dari lampion, bunga, pohon buah kumquat dan lain sebagainya.
Bahkan saat berkumpul bersama, seluruh sanak saudara akan mengenakan pakaian dengan warna khas yaitu merah atau emas.
Selama kumpul, seluruh keluarga akan makan bersama serta bersilaturahmi dengan seluruh keluarga yang datang.
Tradisi lain yang dilakukan adalah membagikan angpau dari orang yang lebih tua atau sudah menikah pada anak-anak.
Bahkan orang-orang yang belum menikah juga tidak jarang mendapatkan angpau, lo.
Dikutip dari Kompas.com, dulunya pemberian angpau dilakukan dengan mengisi amplop atau kantong dengan delapan koin.
Delapan koin itu dipercaya bisa menghalau iblis bernama Sui, namun kini pemberian angpau sudah berbeda.
Angpau kini dilambangkan sebagai kemakmuran dan hoki atau keberuntungan sehingga angpau akan berisi uang dan kata-kata doa agar hoki.
Selain kumpul bersama, keluarga Tionghoa juga akan melakukan sembahyang bersama saat Tahun Baru Imlek.
Sembahyang biasa dilakukan di kelenteng untuk berdoa.
Kegiatan berdoa ini bertujuan untuk mengucap syukur karena tanpa leluhur maka tidak ada kehidupan yang saat ini dijalani.
Baca Juga: Mengapa Sering Turun Hujan saat Perayaan Imlek? Ini Penjelasan BMKG
Karena itu, manusia harus mengingat dan bersyukur atas hidup yang dijalani dengan melakukan penghormatan pada para leluhur.
Leluhur dalam kepercayaan Tionghoa adalah keturunan yang lahir sebelum orang tersebut, seperti orang tua.
Lampion merah adalah salah satu dekorasi yang terkenal saat perayaan Tahun Baru Imlek.
Lampion merah biasa dipasang di banyak tempat menjelang perayaan Imlek ini.
Lampion merupakan simbol harapan dari warga keturunan Tionghoa saat tahun baru terjadi.
Harapan itu bisa sangat beragam dari kesehatan, rezeki, kesuksesan, dan berbagai hal lain yang akan lebih baik daripada tahun sebelumnya.
Nah, lampion yang dipasang biasanya berwarna merah terang dan terlihat indah saat lampu di dalamnya menyala.
Ternyata warna merah punya makna tersendiri yaitu sebagai lambang kemakmuran, kesatuan, dan rezeki, lo.
Lampion juga menjadi simbol pemberi jalan yang menerangi rezeki bagi penggunanya.
Tradisi Imlek di Indonesia lainnya adalah menyaksikan atraksi barongsai dan liong.
Barongsai dan liong sebenarnya tidak hanya ditampilkan saat Imlek, tapi pada berbagai perayaan hari penting warga Tionghoa.
Baca Juga: 15 Ucapan Tahun Baru Imlek Bahasa Inggris untuk Teman Beserta Artinya
Barongsai punya bentuk seperti singa yang ternyata merupakan simbol keberuntungan dan kebahagiaan.
Sedangkan liong punya bentuk naga yang merupakan simbol dari keberanian dan kekuatan.
Atraksi yang dilakukan barongsai dan liong ternyata dipercaya sebagai pembawa keberuntungan, lo.
Selain itu permainan barongsai dan liong juga disebut bisa membantu mengusir roh jahat selama perayaan Tahun Baru Imlek.
Petasan adalah salah satu tradisi Imlek di Indonesia yang masih dilakukan hingga saat ini.
Tapi tentunya petasan dinyalakan oleh orang yang berpengalaman dan harus sangat berhati-hati, ya.
Menyalakan petasan saat Tahun Baru Imlek ternyata berkaitan dengan legenda moster bernama Nian
Konon, moster Nian ini selalu mengganggu penduduk selama perayaan tahun baru.
Nah, agar monster ini tidak mengganggu masyarakat membuat suara bising untuk menakut-nakuti NIan.
Suara berisik itu pun dibuat dari petasan kecil berwarna merah yang dinyalakan bersamaan.
Itulah beberapa tradisi imlek di Indonesia dari pemasangan lampion hingga menyaksikan pertunjukan barongsai dan liong.
Baca Juga: 20 Link Twibbon Tahun Baru Imlek 2024, Bisa Dibagikan ke Media Sosial
----
Kuis! |
Apa warna khas Imlek? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR