Ia bisa terjadi akibat pendinginan dan penambahan air sehingga air yang membentuk awan capai titik jenuh.
Semakin banyak uap air yang terbentuk, maka tetesan air hujan yang turun pun akan semakin banyak, teman-teman.
Air hujan akan turun di darat maupun di laut. Air hujan itu pun akan jatuh ke wilayah tanah atau perairan.
Air hujan yang jatuh di tanah akan meresap menjadi air tanah. Selanjutnya, air tanah akan keluar melalui sumur.
Sementara air hujan yang jatuh ke perairan, misalnya sungai, akan menambah jumlah air di tempat itu.
Selanjutnya, air sungai akan mengalir ke laut. Namun, sebagian air yang ada di sungai bisa menguap kembali.
Air sungai yang menguap membentuk awan bersama dengan uap dari air laut dan tumbuhan. Siklus pun terulang lagi.
Meskipun siklus air terjadi secara terus menerus, ada beberapa hal yang bisa menghambat siklus air, yakni:
- Penebangan hutan tanpa reboisasi.
- Pencemaran lingkungan di daerah perairan.
Baca Juga: Peristiwa Apa Saja yang Terjadi Pada Teks 'Siklus Air dan Bencana Kekeringan'?
- Polusi udara dari sisa bahan bakar yang bercampur dengan uap air atmosfer.
Source | : | Kompas.com,Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR