Sedangkan tari pendet yang jadi seni pertunjukan saat ini adalah hasil gubahan dari maestro seni tari dari Bali yang bernama I Wayan Rindi.
Gerakan dalam tari pendet diambil dari pakem gerakan tari pendet dewa atau tari pendet asli yang dilakukan untuk persembahan.
Jadilah tari pendet yang sekarang dibuat tanpa menghilangkan nilai religi, sakral, dan keindahannya.
Meski dulunya merupakan tarian persembahan, kini tari pendet sudah berubah fungsi.
Tari pendet saat ini lebih banyak digunakan sebagai seni pertunjukan atau tarian menyambut tamu.
Walau sudah bukan jadi tarian sakral saat upacara adat, tari pendet tetap memiliki beragam nilai, lo.
Dalam tari pendet ada beberapa nilai karakter yang bisa kita pelajari.
Dikutip dari penelitian Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Ragam Gerak Tari Pendet karya Gusti Ayu Made Puspawati dan Luh De Liska (2019), ada lima nilai karakter pada tari pendet.
Nilai religius merupakan bentuk sikap dan perilaku yang patuh dalam menjalankan agama yang dianut, toleran pada ibadah agama lain, dan hidup rukun.
Pada tari pendet ada beberapa gerakan, seperti gerakan nyalud, pengadeng, dan pekaad yang menggambarkan bentuk sujud bakti pada Yang Maha Kuasa.
Pada tari pendet ada gerakan pepeson yang dimaknai sebagai bentuk toleransi.
Baca Juga: 5 Bentuk Sikap Toleransi Atas Keragaman Budaya, Materi Kelas 5 SD
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR