Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mencari tahu tentang fenomena alam yang berhubungan dengan Matahari?
Kita sering mendengar tentang fenomena Halo Matahari.
Bersumber dari EarthSky, fenomena Halo adalah adanya lingkaran cahaya besar mengelilingi matahari.
Para ilmuwan sering menyebutnya lingkaran 22 derajat, karena jari-jari lingkaran diperkirakan sekitar 22 derajat.
Lingkaran yang mengelilingi matahari ini tampak seperti cincin yang tipis dan berwarna putih.
Selain fenomena Halo, ada juga fenomena bernama Sun Dog atau Parhelia.
Apakah teman-teman pernah mendengarnya?
Mengutip dari Kompas.com, beberapa waktu lalu, tepatnya 22 Februari 2024 ada fenomena Sun Dog di Pulau Masokut Mentawai.
Kepala Stasiun BMKG Minangkabau Desindra Deddy Kurniawan menyampaikan fenomena seperti ini sudah biasa terjadi di Indonesia.
Kira-kira apa perbedaan antara fenomena Halo dan Sun Dog, ya?
Yuk, cari tahu!
Baca Juga: Bulan Purnama Terkecil Tahun 2024 Muncul Akhir Pekan Ini, Apa Namanya?
Pengertian
Menurut Scientific American, fenomena Halo adalah lingkaran atau cincin yang mengelilingi Matahari sekitar 22 derajat.
Kadang-kadang lingkaran tersebut berupa cahaya redup, namun juga bisa bersinar terang.
Sementara Sun Dog atau Parhelia adalah titik terang di setiap sisi lingkaran cahaya yang sejajar dengan cakrawala.
Akibatnya, titik cahaya tersebut tampak seperti kembaean matahari, sehingga banyak menyebutnya matahari kembar.
Bagaimana Terjadinya?
Fenomena Halo disebabkan oleh pembiasan sinar matahari, teman-teman.
Ketika pembiasan atau pantulan cahaya melewati kristal, maka terjadi pemisahan warna.
Kristal yang dimaksud berasal dari awan cirrus yang tinggi dan tipis yang melayang 20.000 kaki (6 km) atau lebih di atas kepala kita.
Namun, karena cahaya tidak terpecah menjadi warna pembentuk matahari, maka yang muncul adalah cahaya putih.
Sedangkan fenomena Sun Dog terbentuk saat ada lempengan es berbentuk segi delapan di udara, biasanya terbentuk pada awan cirrus yang tinggi.
Baca Juga: 10 Manfaat Matahari Bagi Manusia dan Penjelasannya, Materi Kelas 3 SD
Dilihat dari penyebabnya, Sun Dog memang masih berhubungan dengan fenomena Halo.
Perbedaannya, hasil pembiasan cahaya matahari bukan membentuk lingkaran, melainkan menghasilkan titik cahaya.
Uniknya, kadang-kadang titik itu tampak seperti matahari.
Ketinggian fenomena Sun Dog juga bervariasi, menyesuaikan dengan ukuran dan jumlah kristal awan yang dibiaskannya.
Semakin besar ukuran kristal, semakin tinggi pula Sun Dog yang dihasilkan.
Sun Dog dapat dilihat di seluruh dunia dan dapat muncul kapan saja saat matahari berada di atas cakrawala.
Itulah kenapa di Indonesia kita bisa menyaksikan fenomena unik ini.
----
Kuis! |
Kapan fenomena Sun Dog terjadi di Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR