“Kebersihan lingkungan bisa dilakukan dengan membuang sampah pada tempatnya. Misalnya, setelah makan siang di sekolah, teman-teman bisa membersihkan sisa sampah makanan,” lanjut Iveta.
Menambahkan pemaparan Iveta, Gandis juga mengimbau para siswa untuk mengurangi waktu bermain handphone (HP) atau screen time.
“Main HP itu maksimal 2 jam sehari. Selain itu, supaya tidurnya cukup, hindari kebiasaan main HP sebelum tidur,” kata Gandis.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ketika siswa kurang tidur, ia akan cenderung mengantuk di sekolah. Akibatnya, siswa akan merasa lelah dan sulit fokus untuk mencerna pelajaran.
“Kalau tubuhnya sehat, makannya sehat, olahraganya cukup, maka tidurnya juga harus cukup. Lingkungannya juga harus bersih. Dengan tubuh yang sehat dan lingkungan yang bersih, teman-teman jadi bisa berpikir positif,” papar Gandis.
Usai pemaparannya, Gandis mengajak para siswa untuk bermain game tebak-tebakan yang berkaitan dengan gaya hidup sehat.
Kemudian, acara diakhiri dengan sesi coaching clinic bersama Shannon Moloney di lapangan bola SD Yasporbi I. Pada sesi tersebut, Shannon melatih para siswa untuk melakukan teknik bola mendasar, seperti menggiring bola, mengoper bola, hingga mencetak gol.
Memperkenalkan Kompetisi Sekolah Sehat AIA
Melalui School Roadshow, AIA tak hanya ingin mengenalkan program AIA Healthiest School secara lebih mendalam, tetapi juga mengundang sekolah agar berpartisipasi dalam Kompetisi Sekolah Sehat AIA.
Program AIA Healthiest School sendiri menyediakan materi pembelajaran yang dapat diadaptasi oleh guru untuk membangun kebiasaan-kebiasaan hidup sehat, serta menciptakan lingkungan dan komunitas sekolah yang lebih sehat dan bahagia.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR