Di Sulawesi Selatan ada tradisi unik yang bernama Adu Betis yang dilakukan oleh Suku Bone yang selalu digelar satu tahun sekali, sekitar bulan Agustus seusai panen, dan kini juga menjadi tradisi perayaan Hari Raya Kemerdekaan Indonesia.
Tradisi Adu Betis dilakukan dengan mengadu kekuatan betis setiap kelompok. Adanya tradisi ini menggambarkan rasa kekeluargaan dan gotong royong dari masyarakat Bone.
Ada juga tradisi yang cukup unik yaitu Tepung Tawar yang merupakan upacara adat untuk pindah rumah bagi masyarakat Melayu yang ada di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Tepung Tawar dilakukan pada hari baik yang bagi seseorang yang akan pindah ke rumah baik dengan bangunan baru atau lama.
Selain tanggal, tradisi ini juga menentukan pukul berapa seseorang harus mulai masuk ke rumah barunya.
Tabuik merupakan tradisi dari Sumatra Barat, tepatnya oleh masyarakat Pariaman, yang merupakan upacara mengenang meninggalnya cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu Husein bin Ali.
Husein bin Ali meninggal pada perang Karbala di Irak, para tanggal 10 Muharram 61 H. Karena itu, Tabuik diselenggarakan setiap tahun dari tanggal 1 hingga 10 Muharram.
Di Bali juga ada tradisi lokal yang disebut dengan metatah yang dilakukan pada remaja atau dewasa dengan memotong gigi.
Tradisi ini merupakan bagian dari Manusa Yadnya atau siklus hidup dari bayi hingga dewasa, yang bermakna sebagai bentuk terlepas dari enam jenis musuh manusia.
Suku Baduy yang ada di Banten memiliki tradisi lokal bernama Seba yang merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang didapat.
Tradisi ini dilakukan dengan menyerahkan hasil bumi dan menjalin silaturahmi dengan Pemerintah Kabupaten Lebak, di Banten.
Baca Juga: Cara Merawat Tradisi Lokal dan Kebhinekaan di Indonesia, Materi PPKn
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com,intisari |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR