Angin Matahari bukan terbuat dari udara, melainkan dari hidrogen yang bertiup dengan kecepatan ratusan kilometer per detik.
Kecepatan angin Matahari diketahui seribu kali lebih cepat daripada angin topan di Bumi.
Angin Matahari yang kencang ini kemudian bertiup ke Bumi, namun tidak dapat dirasakan manusia karena terdapat medan magnet.
Partikel-partikel penyusun angin Matahari dibelokkan oleh medan magnet Bumi sehingga tidak mengenai manusia.
Namun, perlindungan dari medan magnet Bumi ini benar-benar sempurna, sebab sedikit angin Matahari tetap menabrak atmosfer Bumi di Kutub Utara dan Kutub Selatan.
Tabrakan antara partikel angin Matahari dengan atmosfer di Kutub Utara dan Kutub Selatan menjadi cahaya indah yang disebut aurora.
Ada Apa di Bulan Maret?
Pensiunan fisikawan NASA, David Hathaway meneliti sebuah studi dan menemukan bahwa pada Bulan Maret, hari-hari lebih aktif secara geomagnetik daripada bulan lain dalam setahun.
Artinya, Bumi mengalami aktivitas geomagnetik tinggi selama enam hari di bulan Maret.
Menurut spaceweather.com, gangguan geomagnetik hampir dua kali lebih mungkin terjadi pada musim semi dan musim gugur.
Kemiringan medan magnet bumi menyebabkan sebagian besar medan magnet tidak sejajar dengan matahari.
Baca Juga: Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Menonton Gerhana Matahari Total
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR