Nama sasirangan diberikan karena memiliki arti menyiram atau menjelujur yang juga merupakan teknik pembuatannya.
Kain ini dibuat dengan teknik jelujur atau garis vertikal yang memanjang. Ada tiga motif utama dari kain ini, yaitu motif lajur, ceplok, dan variasi.
Pada zaman dahulu kain ini digunakan sebagai perantara pengobatan tradisional untuk keturunan raja dan beberapa upacara adat lain.
Kain ulos merupakan kain adat yang cukup unik pada proses pembuatannya.
Jenis kain ini berasal dari suku Batak, Sumatera Utara yang terbuat dari benang kapas dan menggunakan pewarna alami.
Penggunaan kain ulos biasanya untuk berbagai acara adat yang dibuat menjadi pakaian, penutup kepala, hingga selendang.
Ada juga kain adat dari Bali yang bernama kain endek.
Nama kain ini diambil dari kata endek atau ngendek yang berarti diam atau warna yang tidak berubah.
Pemilihan nama itu sesuai dengan sifat kain ini yang diberikan pewarna yang tidak mudah pudar atau berubah.
Motif pada kain ini cukup beragam dari tokoh pewayangan hingga flora berupa bunga.
Di wilayah Pulau Jawa yaitu DI Yogyakarta juga ada kain adat yang bernama lurik.
Baca Juga: Mengenal Dwisatya dan Dwidarma Pramuka Siaga, Materi Kelas 3 SD
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR