Bobo.id - Keberagaman suku yang ada di Indonesia berdampak adanya banyak keberagaman lain, dari kesenian, upacara, hingga pakaian adat.
Uniknya, pakaian adat di beberapa wilayah di Indonesia terbuat dari kain khas.
Pada materi kelas 3 SD kali ini, kita akan belajar tentang kain adat yang ada di berbagai daerah.
Setiap kain adat tersebut tentu memiliki kekhasan yang jadi ciri khas setiap daerah.
Bahkan beberapa jenis kain ini sudah ada cukup lama dan dibuat dengan cara yang sangat tradisional.
Seperti kain tenun yang masih menggunakan mesin tenun manual untuk membuatnya.
Selain jadi ciri khas, berbagai kain adat itu juga jadi identitas dan kekayaan bangsa, lo.
Berikut enam kain adat yang ada di Indonesia beserta penjelasan singkatnya.
Pertama adalah kain sasirangan yang merupakan kain adat dari suku Banjar di Kalimantan Selatan.
Keberadaan kain ini sudah ada cukup lama dan punya sejarah panjang.
Kain adat ini sudah ada sejak abad ke-12 dan merupakan salah satu karya dari patih Lambung Mangkurat.
Baca Juga: Mencari Pokok Informasi pada Teks Bacaan 'Kain Adat Indonesia', Materi Kelas 3 SD
Nama sasirangan diberikan karena memiliki arti menyiram atau menjelujur yang juga merupakan teknik pembuatannya.
Kain ini dibuat dengan teknik jelujur atau garis vertikal yang memanjang. Ada tiga motif utama dari kain ini, yaitu motif lajur, ceplok, dan variasi.
Pada zaman dahulu kain ini digunakan sebagai perantara pengobatan tradisional untuk keturunan raja dan beberapa upacara adat lain.
Kain ulos merupakan kain adat yang cukup unik pada proses pembuatannya.
Jenis kain ini berasal dari suku Batak, Sumatera Utara yang terbuat dari benang kapas dan menggunakan pewarna alami.
Penggunaan kain ulos biasanya untuk berbagai acara adat yang dibuat menjadi pakaian, penutup kepala, hingga selendang.
Ada juga kain adat dari Bali yang bernama kain endek.
Nama kain ini diambil dari kata endek atau ngendek yang berarti diam atau warna yang tidak berubah.
Pemilihan nama itu sesuai dengan sifat kain ini yang diberikan pewarna yang tidak mudah pudar atau berubah.
Motif pada kain ini cukup beragam dari tokoh pewayangan hingga flora berupa bunga.
Di wilayah Pulau Jawa yaitu DI Yogyakarta juga ada kain adat yang bernama lurik.
Baca Juga: Mengenal Dwisatya dan Dwidarma Pramuka Siaga, Materi Kelas 3 SD
Nama lurik pada kain ini berarti lorek atau garis-garis, yang sesuai dengan motif garis-garisnya.
Untuk membuat kain lurik, ada beberapa jenis bahan yang bisa digunakan, yaitu serat kapas, serat kayu, serat sutera, atau sintetis.
Karena itu, tekstur dari jenis kain ini bisa sangat beragam, sesuai dengan jenis bahan yang digunakan.
Walau biasa jadi pakaian dalam upacara adat, kain lurik sekarang ini juga banyak digunakan sebagai busana harian.
Ada juga kain songket yang berasal Minangkabau dan juga Palembang.
Walau memiliki nama yang sama, kain di dua wilayah ini memiliki perbedaan dari motifnya.
Perbedaan lain dari dua kain songket ini adalah tujuan dibuatnya. Kain songket Minangkabau dibuat sebagai media ekspresi perasaan.
Sedangkan kain songket Palembang merupakan lambang kejayaan, keberanian, dan kemakmuran.
Terakhir adalah jenis kain tenun Lombok yang tentunya sangat populer saat ini.
Kain ini jadi istimewa karena proses pembuatannya yang membutuhkan waktu yang lama.
Bahkan satu lembar kain bisa membutuhkan waktu hingga sebulan lamanya, lo.
Baca Juga: 8 Jenis Alat Komunikasi Modern dan Penjelasannya, Materi Kelas 3 SD
Proses yang panjang ini dilakukan dari mendapatkan benang dan menenunnya dengan alat tradisional.
Karena itu, tidak mengherankan kalau sekarang ini kain tenun Lombok asli dijual dengan harga mahal.
Nah, itu enam jenis kain adat cari berbagai wilayah di Indonesia hingga jadi ciri khas setiap daerah.
(Foto: Creative Commons/Meithyra Melviana Simatupang)
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Kenapa kain adat bisa jadi ciri khas dari tiap daerah? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR