Bobo.id - Selain planet, di sebuah galaksi ada objek antariksa yang masih misterius. Namanya, lubang hitam.
Lubang hitam atau black hole adalah tempat di ruang angkasa dengan gravitasi yang sangat tinggi.
Tingginya tingkat gravitasi itu membuat cahaya akan terhisap ke dalamnya dan tidak bisa keluar, lo.
Ilmuwan menyebut, lubang hitam lahir dari kematian bintang bermassa 10 kali lebih besar dari Matahari.
Karena alami proses kelahiran, itu artinya lubang hitam juga mengalami proses pertumbuhan.
Pertumbuhan Lubang Hitam
Banyak yang menyebut kalau lubang hitam adalah salah satu objek yang mengerikan di ruang angkasa.
Ini karena, lubang hitam bisa menyedot atau memakan objek-objek kecil yang ada di dekatnya.
Tak hanya objek tertentu, semua objek yang berada di dekatnya akan dilahap untuk bisa tumbuh.
Hal inilah yang membuat massa lubang hitam tidak hanya tetap di ukuran yang sama, tapi bertambah.
Meski begitu, memakan objek yang ada di dekatnya bukan satu-satunya cara untuk ia bertumbuh, lo.
Baca Juga: Astronom Temukan Objek Antariksa Melahap Materi Sebesar Matahari, Apa Itu?
Lubang hitam juga bisa bertumbuh menjadi supermasif karena bergabung dengan lubang hitam lain.
Penggabungan dua lubang hitam ini akan menambah massa mereka dan bersatu jadi lubang hitam besar.
Pada tahap akhir tabrakan, kedua lubang hitam akan mengorbit cepat dan bersatu dalam ledakan energi.
Namun ketika ada dua lubang hitam yang bersatu, maka tidak akan ada cahaya yang diproduksi kemudian.
Tumbuh Sebesar 50 Miliar Matahari
Dalam sebuah penelitian, awalnya para ilmuwan ingin mengetahui seberapa besar lubang hitam bertumbuh.
Bersumber dari Science Alert, mereka menghitung sejauh mana ukuran lubang hitam hingga bagian ujung.
Akhirnya, para astronom menyatakan bahwa ukuran lubang hitam bisa mencapai 50 miliar massa Matahari.
Tak hanya itu, astronom juga menemukan bahwa tanpa tepian, lubang hitam bisa berhenti tumbuh, lo.
Artinya, ukuran 50 miliar Matahari ini menjadi batasan paling maksimal dari pertumbuhan lubang hitam.
Cara untuk membuat lubang hitam bisa tetap tumbuh membesar adalah bintang jatuh ke dalamnya.
Baca Juga: Alam Semesta Diperkirakan Terus Mengembang dengan Cepat, Apa Penyebabnya?
Lubang Hitam Menyusut dan Menghilang
Pada tahun 1974, seorang fisikawan terkenal, Stephen Hawking pernah melakukan penelitian soal ini.
Bersumber dari Kompas.com, ia memprediksi bahwa akan ada masanya lubang hitam menyusut.
Menurutnya, lubang hitam tidak sepenuhnya hitam. Sebab, ada partikel atau radiasi yang dipancarkannya.
Nah, radiasi ini mampu menyedot energi dan massa yang cukup besar dari lubang hitam, teman-teman.
Jika hal ini terus terjadi, sangat mungkin sebuah lubang hitam akan menyusut dan menghilang.
Adanya partikel negatif yang diserap dapat mengurangi energi dan massa yang dimiliki oleh lubang hitam.
Jika terlalu banyak menyerapnya, maka secara perlahan lubang hitam atau black hole akan menyusut dan hilang.
Meski begitu, dibutuhkan waktu ribuan tahun lagi bagi sebuah lubang hitam besar menghilang dari galaksi.
Para ahli memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk lubang hitam menghilang sekitar 10.100 tahun.
Disebutkan bahwa lama lubang hitam bertahan di alam semesta sangat dipengaruhi oleh massanya.
Semakin besar massanya, akan semakin lama waktu yang dibutuhkan lubang hitam untuk menghilang.
Baca Juga: Bisakah Sebuah Lubang Hitam Menghilang dari Alam Semesta? Ini Faktanya
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan lubang hitam? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR