Bobo.id - Pada materi IPS kelas 7 SMP, kita akan belajar tentang akulturasi Hindu-Buddha dengan Indonesia.
Pada awal masehi, masyarakat India datang ke Indonesia dengan tujuan menyebarkan agama Hindu-Buddha.
Agama Hindu-Buddha disebarkan dengan cara pernikahan, dagang, atau interaksi dengan penduduk setempat.
Namun tak hanya budaya, masyarakat India juga memberi pengaruh di segala bidang, termasuk pemerintah.
Hal ini ditunjukkan dengan berdirinya kerajaan bercorak Hindu dan kerajaan bercorak Buddha di Indonesia.
Munculnya kerajaan itulah yang mendorong terciptanya akulturasi di bidang pemerintahan, teman-teman.
Pemerintahan Sebelum Hindu-Buddha
Sebelum masuknya masyarakat India untuk menyebarkan agama, masyarakat kita tidak mengenal kerajaan.
Bersumber dari Kompas.com, masyarakat Nusantara memilih pemimpin dengan cara demokratis dari suku.
Yap, sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha, sistem pemerintahan di Indonesia adalah kesukuan.
Seperti namanya, bentuk pemerintahan kesukuan ini tidak mengenal adanya partai politik atau parpol, lo.
Sementara itu, sistem demokrasi sudah dibangun oleh masyarakat adat berdasarkan kesukuan yang ada.
Baca Juga: Pengaruh Budaya Hindu-Buddha pada Seni Bangunan di Indonesia, Materi IPS
Bentuk pemerintahan kesukuan dipimpin oleh kepala suku, yang penggantinya dipilih berdasarkan kekuatan.
Ini berarti, pemilihan kepala suku ini diukur berdasarkan kompetensi, pengalaman, dan kewibawaan.
Setelah mendapat calon yang sesuai, kedudukan kepala suku akan disahkan berdasarkan musyawarah warga.
Ketika pengaruh Hindu-Buddha masuk, sistem kesukuan ini tidak berlaku lagi di Indonesia. Hmm, lalu apa, Bo?
Bentuk Akulturasi Budaya India dan Indonesia
Salah satu wujud akulturasi budaya Hindu-Buddha di Indonesia adalah dengan lahirnya sistem kerajaan di Indonesia.
Awalnya, sistem pemerintahan di Indonesia sederhana, hanya mengangkat kepala suku jadi pemimpin.
Yap, semula pemimpinnya adalah kepala suku. Setelah pengaruh Hindu-Buddha masuk, pemimpinnya adalah raja.
Para pemimpin yang sudah ada, diangkat menjadi raja dan wilayah kekuasaannya disebut dengan kerajaan.
Dalam sistem pemerintahan, bangsa India memperkenalkan sistem kerajaan feodal dengan konsep 'dewa raja'.
Sistem ini adalah bentuk akulturasi, yakni kerajaan Nusantara memposisikan raja sebagai titisan para dewa.
Hal inilah yang membuat masyarakat Indonesia atau di sekitar kerajaan sangat menghormati keberadaan raja.
Baca Juga: Faktor Pendorong dan Penghambat Terjadinya Akulturasi Budaya, Materi IPS
Apa pun yang diperintahkan oleh raja kerajaan tempat tinggalnya, masyarakat harus segera melaksanakan.
Bukti akulturasi bisa dilihat dari syarat raja yang harus memiliki kesaktian dan berwibawa seperti sebelum masa Hindu-Buddha.
Raja dengan kesaktian dianggap dekat dengan dewa, kemudian raja disembah dan sesudah meninggal, rohnya dipuja.
Ada beberapa contoh kerajaan Hindu-Buddha yang dulu sempat berdiri di Indonesia. Berikut ini diantaranya:
1. Kerajaan Kutai
2. Kerajaan Tarumanegara
3. Kerajaan Mataram Kuno
4. Kerajaan Sriwijaya
5. Kerajaan Singasari
6. Kerajaan Kediri
7. Kerajaan Majapahit
Nah, itulah bentuk akulturasi budaya India dengan Indonesia di bidang pemerintahan. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Mengenal 7 Kerajaan Hindu-Buddha yang Pernah Ada di Indonesia, Materi IPS
----
Kuis! |
Bagaimana cara agama Hindu-Buddha disebarkan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,Adjar.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR