Bobo.id - Sebagai pusat tata surya, Matahari adalah sebuah bintang dengan ukuran besar dan massa yang berat.
Matahari diperkirakan memiliki diameter 1,4 juta kilometer. Tak heran jika ia punya gravitasi yang sangat tinggi.
Gaya gravitasi Matahari yang tinggi ini membuat total ada delapan planet di tata surya bergerak mengelilinginya.
Meski terlihat sangat besar, ternyata Matahari hanyalah satu dari bintang-bintang di langit, teman-teman.
Bersumber dari Kompas.com, ada sekitar 200 miliar triliun bintang di alam semesta. Wah, banyak sekali, ya!
Namun, pada bintang-bintang itu, apakah ada planet yang mengitari seperti pada Matahari? Cari tahu, yuk!
Tak Semua Bintang Punya Tata Surya
Kalau Matahari punya delapan planet yang mengitarinya di tata surya, maka Matahari termasuk beruntung.
Ini karena tidak semua bintang di alam semesta punya tata surya dan planet yang mengelilinginya, lo.
Pada tahun 1992, astronom Aleksander Wolszczan dan Dale Frail menemukan dua planet di luar tata surya.
Sejak penemuan itu hingga Desember 2021, ada sekitar 4.878 eksoplanet yang berhasil ditemukan astronom.
Baca Juga: Sisa Ledakan Supernova Bisa Menghasilkan Bintang Neutron, Apa Itu?
Apakah tiap bintang kebagian satu atau lebih planet? Jawabannya adalah kemungkinan besar tidak.
Namun, hal itu masih tidak pasti karena para astronom masih belum bisa menemukan semua eksoplanet.
Para ahli memprakirakan bahwa jumlah planet sama tak terhitungnya dengan bintang-bintang di langit.
Yang pasti, planet tidak terbagi rata. Yap, tidak semua bintang punya delapan planet seperti pada Matahari.
Misalnya, ada bintang katai merah TRAPPIST-1, terletak 39 tahun cahaya dari Matahari yang punya 7 planet.
Kenapa Ada Bintang yang Tak Punya Planet?
Dari penjelasan di atas, kita bisa tahu kalau ada bintang yang dikelilingi planet, tapi ada juga bintang yang tidak.
Para astronom menyebutkan bahwa hal ini dipengaruhi oleh bagaimana sebuah bintang itu terbentuk.
Bersumber dari Live Science, saat bintang terbentuk, objek langit itu dikelilingi cincin yang terdiri dari partikel debu.
Partikel-partikel itu kemudian saling bertubrukan satu sama lain membentuk gumpalan yang akan jadi planet.
Namun, tidak semua planet mengalami proses ini, lo. Tidak semua planet terbentuk dari debu bintang.
Baca Juga: Bintang Meledak Hasilkan Supernova, Apakah Fenomena yang Berbahaya?
Jika bintang berotasi cepat, gumpalan partikel debu itu bisa berkontraksi dan tidak membentuk cakram.
Jika cakram tidak terbentuk, kemungkinan sistem bintang yang terdiri dua atau tiga bintang tak memiliki planet.
Misalkan terbentuk planet pun, kemungkinan planet ini bisa bertubrukan satu sama lain dan jadi hancur.
Kemampuan Manusia Belum Cukup
Untuk menjawab pertanyaan tentang tiap bintang dikelilingi planet atau tidak, masih belum bisa dijawab pasti.
Hal ini karena berkaitan dengan kemampuan manusia untuk mendeteksi eksoplanet atau planet luar tata surya.
Hingga saat ini, para astronom masih terus melihat ke sebuah bintang dan berkata tak ada planet mengelilingi.
Namun, bisa juga ada kemungkinan, ada planet sangat kecil dan mengorbit sangat jauh dari bintang itu.
Selama ini, manusia mendeteksi planet dengan metode "Transit" saat sebuah planet melewati bintang utama.
Meski begitu, banyak bintang yang kemungkinan besar berakhir tanpa punya planet maupun tata surya.
Nah, itulah jawaban terkait apakah bintang punya tata surya sendiri atau tidak. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Benarkah Ledakan Bintang Bisa Pengaruhi Pembentukan Planet? Ini Faktanya
----
Kuis! |
Ada berapa banyak bintang di alam semesta? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR