Bagian tengah itu menjadi Matahari, sementara bagian yang tidak seragam itu adalah tempat-tempat planet.
Terjadi peristiwa saling tarik antara berbagai tonjolan yang membentuk tata surya kita, teman-teman.
Sejak saat itu, Bumi dan planet berputar baik pada porosnya (rotasi) maupun pada poros Matahari (revolusi).
Inilah alasan mengapa sebagian besar planet berotasi dalam arah yang sama dengan proses revolusinya.
Terus Mempertahankan Putarannya
Bersumber dari Info Astronomy, setiap objek yang sedang berputar cenderung mempertahankan putarannya.
Ini seperti gasing atau kursi kantor yang diputar. Tapi, perputaran kedua benda itu lama kelamaan akan habis.
Berbeda dengan putaran gasing dan kursi, tidak ada yang menganggu putaran Bumi dan benda lainnya.
Alasannya adalah karena ruang angkasa adalah ruang hampa. Akibatnya, Bumi dapat terus berputar.
Namun, kalau suatu hari nanti ada benda super besar menabrak Bumi, mungkin putaran Bumi berubah.
Ada kemungkinan, putaran Bumi berubah jadi melambat, semakin cepat, atau bahkan berubah arah, lo.
Baca Juga: Bintang Terbesar di Alam Semesta, Bisa Menampung Miliaran Matahari!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR