Artinya, selama belasan jam, perut kita hanya terisi makanan sahur sehingga tidak bekerja sekeras saat tidak berpuasa.
Jika makanan sahur sudah dicerna dengan baik, maka tidak ada makanan di dalam perut sampai waktu berbuka tiba.
Saat berbuka, perut yang 'kosong' ini kemudian diisi dengan camilan atau air minum.
Puasa menyebabkan tubuh beradaptasi dengan kondisi yang semula rutin mendapatkan makanan, kemudian dibiarkan kosong selama belasan jam.
Proses adaptasi ini menyebabkan tubuh stres, sehingga makanan yang dikonsumsi saat berbuka akan tetap bertahan selama beberapa menit sebelum dicerna.
Akibatnya, tubuh kita merasa kenyang meski belum benar-benar memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk mengganti energi yang hilang.
Namun, kita juga dianjurkan untuk tidak langsung mengonsumsi makanan berat setelah berbuka.
Sebaiknya, teman-teman berbuka secara bertahap dan perlahan, mengisi kebutuhan nutrisi tubuh dengan baik dan tidak terburu-buru.
Ini dilakukan agar kadar gula darah tidak meningkat drastis dan menimbulkan masalah pada pencernaan.
Nutrisi yang Harus Dipenuhi saat Berbuka
Semua orang berpuasa memerlukan asupan nutrisi saat berbuka, untuk mengganti energi yang terkuras selama berpuasa.
Baca Juga: Sering Buat Tak Nyaman, Ini 5 Cara Mengatasi Bibir Kering Selama Puasa
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR