Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu mengikuti perkembangan fenomena antariksa langka gerhana matahari total yang berlangsung 8 April kemarin?
Gerhana Matahari Total (GMT) adalah fenomena yang terjadi saat Bulan lewat di depan Matahari dan menghalangi penuh.
Tahun ini, gerhana matahari total berlangsung selama 4 menit 28 detik, lo.
Selama waktu tersebut, telah terjadi dua kali fase totalitas, yang lebih lama dibandingkan tahun 2017 lalu.
Selain durasinya yang lama, gerhana matahari total tahun ini semakin menarik dan dinantikan karena tampaknya bagian korona matahari.
Di media sosial, banyak orang yang berhasil mendapatkan gambar korona matahari selama gerhana kemarin.
Tapi, apa sebenarnya korona matahari itu, Bo?
Nah, untuk menambah wawasan teman-teman semua, mari kita simak penjelasan dan fakta unik tentang korona matahari.
Yuk, simak!
Apa itu Korona Matahari?
Bersumber dari NASA, korona matahari adalah atmosfer terluar Matahari, yang terlihat saat gerhana Matahari total.
Baca Juga: Jadi Fenomena Langka, Kapan Gerhana Matahari Total Terlama Sepanjang Sejarah?
Biasanya dari gambar, korona ini akan tampak seperti mahkota putih yang mengelilingi Matahari.
Dalam kondisi normal, korona tidak dapat terlihat jelas karena tersembunyi oleh terangnya cahaya permukaan Matahari.
Jadi, Matahari kita memiliki atmosfer, Bo?
Yap! Matahari kita dikelilingi selubung gas yang disebut atmosfer, dengan korona di bagian terluarnya.
Faktanya, korona mencapai suhu yang sangat tinggi, namun sangat redup dibandingkan terangnya Matahari.
Ini disebabkan karena korona memiliki kepadatan 10 juta kali lebih padat daripada permukaan Matahari.
Kepadatan inilah yang membuat mahkota atau korona menjadi kurang terang jika dibandingkan dengan permukaan Matahari.
Berapakah Suhunya?
Menurut penelitian, hingga saat ini suhu tinggi di bagian korona matahari masih menjadi misteri.
Para astronom sudah berusaha untuk mencari jawaban misteri ini sejak lama, namun hanya ditemukan perkiraan korona ratusan kali lebih panas dari permukaan Matahari.
NASA pernah mengirimkan misi disebut IRIS untuk menemukan jawaban tersebut.
Baca Juga: Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Hari Ini, Apa Dampaknya Bagi Bumi?
Dari misi IRIS, ditemukan bawah di korona ada 'bom panas' yang meledak dan melepaskan energi dalam bentuk panas.
Korona dapat meluas hingga ke ruang angkasa, dan memunculkan angin matahari yang bergerak.
Suhu korona menyebabkan partikel-partikelnya bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dapat lepas dari gravitasi Matahari.
Bersumber dari space.com, lapisan atmosfer Matahari yaitu fotosfer memiliki suhu sekitar 5.500°C.
Sementara bagian korona Matahari, yakni bagian teratas pada atmosfer Matahari diperkirakan mencapai suhu hingga 2.000.000°C.
Menurut pemantauan NASA, terkadang suhu korona bahkan bisa mencapai 40 juta derajat Celcius.
----
Kuis! |
Kenapa gerhana matahari total 2024 disebut langka? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR