Kemudian retikulum atau perut jala merupakan tempat mencampur makanan hingga menjadi gumpalan kasar atau bolus.
Di bagian ini, makanan akan didorong kembali ke rongga mulut untuk dimamah yang kedua kalinya agar teksturnya lebih halus.
Omasum berfungsi sebagai tempat penghalusan makanan secara kimia yang akan dibantu oleh enzim dan menjadi tempat mengurangi kadar air.
Terakhir adalah abomasum atau perut masam yang berfungsi untuk mencerna gumpalan makanan melalui enzim dan asam klorida.
Bagian ini juga jadi tempat desinfektan bagi bakteri jahat yang masuk bersama makanan.
Setelah diproses di lambung, makanan akan dikirim ke usus halus yang merupakan organ pencernaan akhir.
Organ ini akan menyerap sari-sari makanan yang telah diproses di dalam lambung.
Sari makanan yang diserap akan diedarkan ke seluruh tubuh yang kemudian diubah menjadi energi.
Organ pencernaan paling akhir adalah anus yang berfungsi menerima sisa proses penyerapan makanan di usus halus.
Sisa makanan ini akan dikeluarkan melalui anus oleh hewan-hewan ruminansia.
Nah, dari penjelasan ini tentu teman-teman sudah paham keunikan dari sistem pencernaan hewan ruminansia.
Baca Juga: Mengenal 3 Jenis Sendi pada Manusia dan Contohnya, Materi Biologi
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR