Tidur yang lebih lama, yakni selama beberapa jam ini penting untuk pemulihan fisik dan mental burung.
Sebab, kalau sampai burung kurang tidur saat bermigrasi, maka kesehatan fisik dan mentalnya bisa bermasalah.
Burung yang kurang tidur diketahui lebih rentan terhadap kelelahan, penyakit, dan kecelakaan saat terbang.
Selain itu, kurang tidur juga dapat mengganggu kemampuan navigasi burung dan tingkatkan risiko tersesat.
Faktor yang Memengaruhi Pola Tidur Burung
Perlu diketahui, pola tidur burung yang bermigrasi ternyata dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, lo.
Pertama, durasi penerbangan. Burung yang terbang lebih lama cenderung tidur lebih sedikit saat terbang.
Sebaliknya, burung dengan durasi penerbangan lama biasanya akan lebih banyak tidur saat berhenti.
Kedua, kondisi cuaca. Burung akan lebih sulit tidur dalam cuaca buruk, seperti saat badai atau angin.
Ketiga, ketersediaan makanan. Burung yang memiliki akses ke makanan yang cukup akan tidur lebih sedikit.
Nah, itulah penjelasan tentang cara tidur burung saat sedang bermigrasi. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Diperkirakan Sudah Punah, Benarkah Burung Mandar Aldabra Muncul Lagi?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR