Bobo.id - Apakah teman-teman tahu bagaimana cara burung dalam bertahan hidup? Yap, dengan migrasi!
Sebagian burung melakukan migrasi setiap tahunnya untuk mencari sumber makanan dan minuman.
Mereka akan melakukan migrasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Migrasi dilakukan dengan terbang.
Tak seperti saat kita pergi ke sekolah, dalam melakukan perjalanan migrasi, burung butuh waktu lama.
Ada beberapa burung yang butuh waktu beberapa bulan. Selama siang malam, mereka terus terbang.
Uniknya, mereka hanya berhenti di titik-titik tertentu. Artinya, burung tak bisa beristirahat setiap hari.
Hmm, kalau burung itu terus terbang, kapan dan bagaimana burung bisa tidur saat migrasi? Simak, yuk!
Tidur dan Istirahat di Udara
Tahukah teman-teman? Ternyata, burung memiliki cara tidur yang unik. Cara ini disebut dengan uni-hemispheric.
Uni-hemispheric merupakan kemampuan burung yang bisa menidurkan satu sisi otak mereka di satu waktu.
Nah, sementara itu, sisi otak yang lainnya tetap aktif untuk mengontrol fungsi vital, seperti navigasi.
Baca Juga: Punya Bentuk Sarang Unik, Ini 5 Fakta Unik Jenis Burung Ovenbird
Jadi, mata burung akan tetap terhubung dengan belahan otaknya yang terjaga agar tetap terbuka. Hihi.
Hal inilah yang membuat burung bisa tetap waspada terhadap predator dan rintangan sambil istirahat.
Tidur uni-hemispheric ini diamati pada berbagai spesies burung, termasuk walet, albatros, dan flamingo.
Para peneliti mempelajari pola tidur burung ini dengan berbagai metode, salah satunya pemantauan perilaku.
Cara Tidur Burung saat Migrasi
Burung bermigrasi memiliki dua cara untuk tidur, yakni tidur singkat saat terbang dan saat berhenti.
Burung dapat tidur sebentar saat terbang dengan menopang kepala mereka di bahu atau bawah sayap.
Tidur singkat ini benar-benar singkat. Burung akan melakukannya beberapa detik hingga beberapa menit.
Perlu diketahui, tidur singkat ini penting untuk menjaga kewaspadaan dan konsentrasi selama terbang.
Ketika burung sampai ke titik-titik tertentu, ia akan berhenti sejenak. Di sana, ia akan tidur lebih lama.
Biasanya, burung akan mencari tempat yang aman untuk tidur, seperti di pohon, semak, atau sarang.
Baca Juga: Pengembara Tangguh, Ini 5 Burung dengan Rute Migrasi Terjauh di Dunia
Tidur yang lebih lama, yakni selama beberapa jam ini penting untuk pemulihan fisik dan mental burung.
Sebab, kalau sampai burung kurang tidur saat bermigrasi, maka kesehatan fisik dan mentalnya bisa bermasalah.
Burung yang kurang tidur diketahui lebih rentan terhadap kelelahan, penyakit, dan kecelakaan saat terbang.
Selain itu, kurang tidur juga dapat mengganggu kemampuan navigasi burung dan tingkatkan risiko tersesat.
Faktor yang Memengaruhi Pola Tidur Burung
Perlu diketahui, pola tidur burung yang bermigrasi ternyata dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, lo.
Pertama, durasi penerbangan. Burung yang terbang lebih lama cenderung tidur lebih sedikit saat terbang.
Sebaliknya, burung dengan durasi penerbangan lama biasanya akan lebih banyak tidur saat berhenti.
Kedua, kondisi cuaca. Burung akan lebih sulit tidur dalam cuaca buruk, seperti saat badai atau angin.
Ketiga, ketersediaan makanan. Burung yang memiliki akses ke makanan yang cukup akan tidur lebih sedikit.
Nah, itulah penjelasan tentang cara tidur burung saat sedang bermigrasi. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Diperkirakan Sudah Punah, Benarkah Burung Mandar Aldabra Muncul Lagi?
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa tujuan burung melakukan migrasi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR