Bobo.id - Selama masa penjajahan, tentu ada banyak perlawanan yang terjadi di berbagai daerah.
Salah satu perlawanan yang cukup terkenal adalah perlawanan dari Pangeran Diponegoro.
Apa yang jadi penyebab terjadinya perlawanan Pangeran Diponegoro? Pada materi IPS kelas 7 SMP akan dijelaskan.
Perlawanan yang dilakukan Pangeran Diponegoro terhadap penjajah Belanda saat itu merupakan perlawanan yang luar biasa.
Bahkan perlawanan tersebut mendapat julukan Perang Jawa dengan durasi waktu perang yang berlangsung lama.
Tentunya Perang Jawa ini terjadi bukan tanpa sebab, ara beberapa ulah dari Belanda yang membuat kemarahan Pangeran Diponegoro meluap.
Berikut akan dijelaskan penyebab terjadinya perlawanan serta kronologi singkat dari peristiwa ini. Yuk, simak!
Awal mula terjadinya Perang Jawa atau Perang Diponegoro karena keresahan yang dialami Pangeran Diponegoro.
Pangeran Diponegoro punya nama asi Raden Mas Ontowiryo yang tentunya bukan orang sembarangan.
Raden Mas Ontowiryo adalah putra dari Sultan Hamengkubuwono III, yang mendapat julukan Pangeran Diponegoro.
Pada awalnya, Pangeran Diponegoro tidak memiliki ketertarikan pada urusan keraton, meski saat itu Belanda yang menjajah sudah memberikan kuasa pada pihak keraton.
Baca Juga: Bentuk Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Pendudukan Jepang, Materi IPS
Tapi karena pengaruh Belanda yang terlalu kuat, Pangeran Diponegoro justru merasa tidak nyaman.
Hal itu pun menjadi salah satu penyebab Pangeran Diponegoro sudah mulai berpikir untuk melakukan perlawanan.
Rasa tidak suka dari Pangeran Diponegoro itu bertambah akibat ulah dari Belanda yang memasang patok jalan sembarangan.
Saat itu, Belanda hendak melakukan pembangunan jalan dan mulai memasang patok wilayah yang akan menjadi jalan.
Pemasangan patok untuk pembuatan jalan itu pun melalui makam leluhur dari Pangeran Diponegoro.
Karena itu, kemarahan dari Pangeran Diponegoro memuncak hingga menyatakan perang.
Pernyataan perang itu dilakukan dengan mengganti beberapa patok yang dipasang Belanda dengan tombak.
Kronologi terjadinya perang bermula dari masalah yang dibuat Belanda yang sengaja memancing amarah Pangeran Diponegoro.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Pangeran Diponegoro menyatakan perang setelah mengganti patok jalan dengan tombak.
Setelah hal itu dilakukan, pasukan Belanda mulai mencari keberadaan Pangeran Diponegoro.
Para pasukan pun datang ke Tegalrejo, Yogyakarta pada 20 Juli 1825 dengan tujuan menangkap Pangeran Diponegoro.
Baca Juga: 6 Tokoh Penting yang Terlibat Dalam Peristiwa Bandung Lautan Api
Banyaknya pengikut Pangeran Diponegoro pun menghalangi tujuan dari para pasukan hingga penangkapan gagal dilakukan.
Pangeran Diponegoro pun melakukan penyelamatan diri ke Desa Selarong.
Namun sayangnya, karena tidak berhasil menangkap Pangeran Diponegoro, pasukan Belanda justru membumihanguskan Tegalrejo.
Perlakuan Belanda itu membuat masyarakat jadi semakin marah dan bersama dengan Pangeran Diponegoro menyusun rencana perlawanan.
Rencana penyerangan pun dibuat dengan justru menyerang Keraton Yogyakarta untuk mengurung pasukan Belanda di dalamnya.
Dalam melakukan rencananya, Pangeran Diponegoro meminta bantuan dari para bupati, ulama, dan beberapa bangsawan.
Perang pun terjadi selama lima tahun dari tahun 1825 hingga 1830 dengan korban perang mencapai 200.000 orang dan 15.000 di antaranya adalah pihak Belanda.
Dengan jumlah pasukan yang gugur dan lamanya perang terjadi, membuat perlawanan ini dijuluki sebagai Perang Jawa.
Tentunya kerugian bukan hanya dari pihak Pangeran Diponegoro, tapi juga kerugian besar dialami Belanda saat itu.
Itu penjelasan tentang penyebab terjadinya Perang Diponegoro yang menjadi perlawanan pada penjajah Belanda yang terkenal.
Baca Juga: Berbagai Perlawanan Terhadap VOC di Berbagai Daerah, Materi IPS
----
Kuis! |
Siapa nama asli Pangeran Diponegoro? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR