Bobo.id - Walau terlihat hitam dan kosong, faktanya langit menyimpan banyak objek yang masih jadi misteri.
Salah satu objek yang terus diteliti adalah lubang hitam atau black hole. Ia punya daya gravitasi yang kuat.
Kuatnya daya tarik gravitasi membuat cahaya tak bisa keluar sehingga kita hanya melihatnya sebagai objek hitam.
Lubang hitam itu diketahui terbentuk dari sisa-sisa bintang mati dalam ledakan supernova, teman-teman.
Namun, ternyata tidak semua bintang yang mati berevolusi menjadi lubang hitam. Kenapa? Cari tahu, yuk!
Mengenal Evolusi Bintang
Sama seperti manusia, bintang mengalami proses kelahiran, pertumbuhan, dan kemudian akhirnya mati.
Nah, evolusi bintang ini merupakan rangkaian perubahan yang dialami bintang selamasa masa hidupnya.
Evolusi bintang ini berbeda-beda bergantung pada ukuran bintang. Ada yang lama, ada juga yang sebentar.
Semakin besar ukuran bintang, maka masa hidup atau evolusi bintang akan makin sebentar, teman-teman.
Evolusi bintang katai cokelat bisa ratusan miliar tahun. Evolusi bintang super masif hanya ratusan ribu tahun.
Baca Juga: Lubang Hitam Besar di Bima Sakti Ditemukan Dekat Bumi, Apa Namanya?
Bersumber dari Info Astronomy, evolusi dimulai dengan keruntuhan gravitasi pada awan molekul raksasa.
Saat runtuh, awan molekul menjadi potongan kecil. Dalam tiap potongan, gas itu melepaskan energi panas.
Ketika suhu dan tekanan meningkat, potongan kecil tadi saling menyatu jadi bola gas. Itulah protobintang.
Sebuah protobintang dapat terus berkembang dengan pertambahan gas dan debu dari sisa awan molekul.
Kemudian, protobintang berkembang jadi bintang katai, deret utama, bintang raksasa, hingga maharaksasa.
Nah, saat bintang sudah sampai tahap maharaksasa, maka artinya, bintang itu sudah siap untuk mati.
Bentuk Evolusi Bintang Bisa Berbeda
Seperti kita tahu, bintang bisa menghasilkan cahaya sendiri. Nah, cahaya itu berasal dari reaksi fusi bintang.
Ketika bintang telah menggunakan seluruh bahan bakarnya, ia dapat mati dan berevolusi jadi berbagai bentuk.
Ada bintang yang berevolusi menjadi bintang katai putih, bintang neutron, bahkan ada yang jadi lubang hitam!
Yap, akhir kehidupan sebuah bintang itu bisa berbeda-beda tergantung pada massa yang dimiliki sejak bintang lahir.
Baca Juga: Sisa Ledakan Supernova Bisa Menghasilkan Bintang Neutron, Apa Itu?
Bintang yang memiliki massa besar akan mengakhiri hidup mereka sebagai lubang hitam atau bintang neutron.
Namun, bintang dengan massa rendah dengan massa kurang dari 8 kali massa Matahari akan jadi katai putih.
Syarat Bintang Menjadi Lubang Hitam
Tidak semua bintang bisa berevolusi menjadi lubang hitam. Ada syarat-syarat tertentu. Apa itu, Bo?
Syarat utama adalah bintang setidaknya harus memiliki massa 10 kali lebih besar dari massa Matahari.
Ini artinya, jenis bintang yang bisa menjadi lubang hitam hanyalah bintang yang masuk kategori maharaksasa.
Di masa akhir kehidupannya, bintang maharaksasa akan meledak. Bahkan, ia akan meledak super dahsyat.
Ledakan bintang maharaksasa ini disebut hipernova. Saat itu terjadi, seluruh isi bintang akan berhamburan.
Yap, tidak ada yang tersisa. Bintang yang berukuran hingga orbit Mars ini habis. Namun, intinya tetap ada.
Sisa inti akan teremas begitu kuat, begitu gelap, mati, tanpa cahaya. Kita akan menyebutnya lubang hitam.
Nah, itulah alasan mengapa tidak semua bintang mati berevolusi jadi lubang hitam. Semoga bisa bermanfaat!
Baca Juga: Apakah Lubang Hitam di Alam Semesta Bisa Bertambah Besar? Ini Faktanya
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan lubang hitam? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Apa Saja Potensi Sumber Daya Alam yang Dimiliki Indonesia untuk Menjadi Negara Maju?
Source | : | Kompas.com,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR