Bobo.id - Teman-teman, pernah melihat film kartun animasi yang tokohnya berupa seekor sigung?
Ada banyak kartun animasi yang memilih sigung sebagai salah satu karakternya, karena memiliki kebiasaan yang unik.
Penggambaran sigung dalam kartun biasanya dapat mengeluarkan gas berbau untuk melawan predator atau karakter hewan yang jahat.
Benarkah di kehidupan nyata, sigung juga memiliki kemampuan itu?
Pertanyaan menarik, sebab kadang penggambaran hewan di dalam kartun dan di alam liar jauh berbeda.
Nah, untuk itu kita akan mencari tahu fakta menarik sigung dari artikel berikut ini. Yuk, simak bersama Bobo!
Semprotan Gas Sigung
Bersumber dari National Geographic, sigung (Mephitis mephitis) merupakan hewan mamalia omnivora yang tinggal di seluruh Amerika Utara dan Selatan.
Sigung memang mempunyai adaptasi pertahanan yang unik, yaitu memanfaatkan bu dari kelenjar aroma tubuhnya.
Sigung akan menyemprotkan gas berbau dari kelenjar di dekat pangkal ekornya, dan baunya bisa tercium hingga jarak sekitar 3,6 meter.
Apakah sigung juga akan memberi tanda saat hendak menyemprotkan gas tersebut?
Baca Juga: Merpati hingga Rajawali, Ini 6 Burung yang Punya Sayap Terpanjang
Yap! Saat sigung berada dalam kondisi terancam, ia akan menghentakkan kaki depan, mengangkat ekor, kemudian menggeram.
Sebagian sigung bahkan melompat ke posisi handstand (berdiri dengan kaki depan dengan kepala menghadap tanah), sebelum menyemprot.
Jika predator tidak mundur saat sigung bersiap menyemprot, maka sigung akan mengarahkan semprotannya ke mata predator.
Dengan begitu, sigung dapat melarikan diri dengan mudah.
Mengenal Sigung
Setelah kita mengenal adaptasi sigung yang unik, mari kita kenali karakteristik sigung di alam liar.
Bersumber dari Livescience, di habitat aslinya, sigung berukuran seperti kucing rumahan.
Panjang tubuhnya sekitar 20-48 cm, dengan ekor sepanjang 13-38 cm. Sigung memiliki berat tubuh mencapai 198 gram hingga 6 kilogram.
Menurut data dari Animal Diversity Web, sigung terbesar yang pernah dicatat manusia yaitu sigung berhidung babi.
Panjangnya sekitar 70-80 cm dengan berat mencapai 2 kg sampai 4,5 kg.
Sebagai hewan omnivora, sigung memakan serangga, larva, cacing, telur, hewan reptil, mamalia berukuran kecil, ikan, tumbuhan, dan buah.
Baca Juga: Mengenal 10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Sudah Tahu?
Sigung biasanya paling aktif pada malam hari, dan selalu tidur di sarang pada siang hari.
Sigung menghindari beraktivitas pada siang hari untuk berlindung dari predatornya, yaitu burung hantu bertanduk besar, teman-teman.
Burung ini tidak akan terganggu dengan gas berbau yang disemprotkan sigung karena tidak memiliki indra penciuman yang baik.
Jika dilihat dari penampilan fisiknya, sigung agak mirip dengan musang.
Bukan tanpa alasan, sigung memang dianggap sebagai bagian dari keluarga Mustelid, yang berkerabat dengan musang dan berang-berang.
Berdasarkan status populasinya dalam catatan IUCN, sigung bukan termasuk hewan terancam punah.
Meski begitu, sigung tetap harus dilestarikan di habitat aslinya, dengan tidak memburunya atau memeliharanya sembarangan.
----
Kuis! |
Apa nama ilmiah untuk sigung? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | national geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR