Namun, penerbangan dari suatu negara ke Kutub Selatan atau Benua Antarktika termasuk sangat jarang terjadi.
Bersumber dari simpleflying.com, alasannya karena ada aturan Extended-range Twin-engine Operational Perfomance Standards (ETOPS).
ETOPS menentukan seberapa jauh jet atau pesawat bermesin ganda dapat terbang dari bandara tempat mereka mendarat.
Saat ini, beberapa pesawat memiliki batas ETOPS 330 menit (5,5 jam) dan 370 menit (lebih dari 6 jam).
Di Kutub Selatan, tidak ada rute subkutub yang bisa dilalui oleh banyak penerbangan.
Selain itu, tidak banyak terdapat bandara dan tempa yang aman untuk pendaratan pesawat terbang di sana.
Faktanya, beberapa pesawat yang akan terbang ke Kutub Selatan harus mendarat di atas lapisan es, sehingga dibutuhkan mesin dan kemampuan pesawat yang memadai.
Apakah Bisa Berkunjung ke Kutub Selatan?
Kita sudah menemukan jawaban mengapa pesawat terbang jarang melakukan perjalanan ke Kutub Selatan, yaitu alasan keselamatan.
Meski hanya sedikit perjalanan udara menuju ke Kutub Selatan, banyak orang tetap bisa pergi ke sana untuk liburan dan penelitian, lo.
Menurut data Science Alert hingga 2020, jumlah pengunjung yang bertamasya di Kutub Selatan mencapai 70.000 orang lebih.
Baca Juga: Termasuk Jenis Beruang, Apakah Beruang Kutub Melakukan Hibernasi?
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR