Bobo.id - Apa yang teman-teman tahu tentang roket?
Saat membahas tentang roket, kita tentu akan mengaitkannya dengan perjalanan ke angkasa luar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, roket adalah peluru berbentuk silinder yang digerakkan dengan reaksi motor dan dapat bekerja di luar atmosfer.
Sedangkan menurut NASA, roket memiliki dua arti yang berbeda, yakni roket adalah suatu jenis mesin sekaligus kendaraan yang menggunakan mesin roket.
Dengan roket, manusia bisa pergi ke ruang angkasa, melihat banyak hal yang ada di luar atmosfer Bumi.
Roket memang punya kemampuan yang sangat canggih, namun tahukah kamu bagaimana cara kerja roket sebenarnya?
Yuk, cari tahu dari artikel ini!
Cara Kerja Roket
Setiap mesin dapat digunakan dengan cara membakar bahan bakar. Begitu juga dengan roket.
Bersumber dari space.com, kebanyakan mesin roket mengubah bahan bakar menjadi gas panas, yang akan terdorong keluar dari bagian belakangnya.
Nah, gas itu yang membuat roket bergerak maju menjauhi Bumi.
Baca Juga: Dekat Matahari, Kapan Waktu Terbaik Melihat Merkurius di Langit Bumi?
Meski dapat melaju dengan kecepatan tinggi, roket berbeda dengan mesin jet yang membutuhkan udara untuk bekerja.
Mesin roket tidak perlu udara, karena di dalamnya terdapat komponen mesin yang lengkap.
Oleh karena itu, roket bisa tetap bekerja ketika sudah mencapai ruang angkasa yang hampa udara, teman-teman.
Secara teori, roket dapat bekerja berdasarkan hukum gerak ketiga Newton.
Ilmuwan Inggris Sir Isaac Newton membuat hukum gerak ketiga Newton, yang mengatakan bahwa untuk setiap aksi, ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah.
Penerapan hukum gerak ketiga Newton juga bisa kita temukan dari kegiatan seseorang yang bermain skateboard atau melempar bola bowling.
Nah, saat roket mulai bergerak, maka mesin ini akan melepaskan massa dari bagian knalpot, sehingga menghasilkan dampak bobotnya lebih ringan.
Roket yang Terbang
Lalu, setelah bisa diluncurkan agar bergerak ke atas, bagaimana roket bisa terbang di ruang angkasa, Bo?
Roket harus berhati-hati menyeimbangkan dan mengendalikan kekuatan agar dapat menembus atmosfer Bumi dan menuju ke ruang angkasa.
Saat bergerak ke atas, roket menghasilkan daya dorong yang ditandai dengan ledakan.
Baca Juga: Pesawat Antariksa Boeing Starliner Akan Meluncur ke Angkasa 6 Mei Mendatang, Apa Tujuannya?
Gas yang mengembang akibat ledakan akan didorong dari bagian belakang roket melalui nosel, saluran pembuangan untuk menyalurkan gas panas bertekanan tinggi.
Akibatnya, gas panas ini keluar dengan kecepatan hipersonik, atau lebih dari lima kali kecepatan suara.
Dengan cara inilah, roket bisa bergerak dengan kecepatan tinggi. Roket akan menjaga agar arah gerak tetap sesuai dengan arah daya dorong.
Jika tidak sesuai, roket dapat berputar di luar kendali, mengakibatkan gerakan yang membahayakan.
Faktanya, penerbangan roket ke angkasa akan mencapai jarak sekitar 200 km, di atas sebagian besar atmosfer.
Sedangkan kecepatan yang dihasilkan untuk lepas di permukaan Bumi yakni 11,2 km per detik.
Berdasarkan pemantauan NASA, roket membutuhkan kecepatan setidaknya 7,9 mil per detik atau lebih dari 28.000 kilometer per jam untuk mengorbit Bumi.
Namun, jika tujuan roket untuk melakukan perjalanan ke bulan atau planet lain, maka membutuhkan kecepatan sekitar 40.000 kilometer per jam.
----
Kuis! |
Apa itu roket menurut NASA? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR