Sebab, di sana ada interaksi partikel bermuatan tinggi dari angin Matahari dengan medan magnet Bumi.
Yap, daerah dekat kutub memiliki medan magnet yang membuat partikel bisa masuk langsung ke atmosfer.
Hal inilah yang membuat daerah dekat kutub bisa menghasilkan cahaya aurora yang memukau, teman-teman.
Angin Matahari dan Medan Magnet yang Lemah
Sebagai informasi, faktor penting yang menyebabkan munculnya aurora adalah kedahsyatan angin Matahari.
Angin Matahari yang mengandung partikel bermuatan akan memengaruhi kemungkinan aurora di Bumi.
Di wilayah dekat kutub, medan magnetik Bumi mempertahankan partikel sehingga aurora sering terjadi.
Namun, di wilayah tropis, intensitas aurora lebih rendah karena jauh dari sumber angin Matahari yang aktif.
Tidak hanya itu, di wilayah tropis seperti Indonesia, medan magnetnya cenderung lebih lemah, lo.
Hal ini membuat partikel angin Matahari tidak tertarik ke atmosfer sehingga tak bisa menghasilkan aurora.
Kesimpulannya, Indonesia tak ada aurora karena faktor medan magnet Bumi dan berada di garis khatulistiwa.
Baca Juga: Bulan Maret Jadi Waktu Terbaik Melihat Fenomena Aurora, Kenapa?
Source | : | Kompas.com,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR