Ada juga beberapa pengajar lain yang merupakan lulusan sekolah guru dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO).
Setelah hampir setahun berdiri, Taman Siswa mengadakan kongres pada tanggal 20 Oktober 1923 di Yogyakarta.
Hasil kongres itu menghasilkan beberapa asa Taman Siswa, sebagai berikut.
- Memerdekakan manusia untuk menentukan dan mengurus hidupnya sendiri.
- Menetapkan bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah.
- Harus berdasar pada kebangsaan.
- Mementingkan penyebaran pengajaran bagi rakyat umum.
- Tidak menerima sumbangan.
- Harus berhemat.
- Mendidik anak murid dengan sistem Among.
Selama mendirikan sekolah, Ki Hajar Dewantara menerapkan metode tanpa paksaan sehingga para murid mendapatkan ruang yang luas untuk mengenali potensinya.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menyikapi Keberagaman di Indonesia? Materi PPKn
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR