Bobo.id - Teman-teman, coba ingat-ingat makanan apa saja yang sudah dikonsumsi hari ini? Apakah ada makanan atau minuman manis di antara makanan yang kamu konsumsi?
Makanan dan minuman manis memang lezat untuk disantap. Bahkan tak jarang kita tergoda untuk terus menerus mengonsumsinya.
Namun, kandungan gula yang ada pada makanan dan minuman manis itu bisa membahayakan tubuh kita, lo.
Banyak penyakit yang bisa dipicu akibat konsumsi gula berlebihan.
Mulai dari obesitas, fatty liver (lemak berlebihan di hati), diabetes, penyakit jantung, dan masih banyak lagi.
Karena itulah ada anjuran jumlah konsumsi gula tambahan per hari yang aman untuk dikonsumsi.
Dikutip dari Halodoc, American Heart Association (AHA) merekomendasikan anak-anak usia 2 - 18 tahun untuk tidak mengonsumsi gula tambahan lebih dari 25 gram atau 6 sendok teh per hari.
Sayangnya, dari hasil riset UNICEF pada tahun 2021 menyebutkan, rata-rata anak Indonesia mengonsumsi gula lebih dari 25 gram per harinya.
Hal itu juga diperburuk dengan minimnya aktivitas fisik kita sehari-hari.
Lalu, bagaimana cara kita membatasi asupan gula harian, ya? Yuk, simak di artikel ini!
Cara Membatasi Asupan Gula untuk Anak-Anak
Baca Juga: Sering Tidak Disadari, Ini 4 Minuman yang Mengandung Banyak Gula
1. Kurangi Konsumsi Makanan Olahan
Makanan olahan yang biasa kita konsumsi itu biasanya menggunakan jumlah gula yang tinggi, teman-teman.
Bahkan tak hanya gula, beberapa makanan olahan juga bisa mengandung garam dan lemak yang tinggi.
Jadi, untuk membatasi asupan gula harian, kita bisa mengurangi jumlah konsumsi makanan olahan.
Contoh makanan olahan, seperti biskuit, kue, selai, es krim, dan masih banyak lagi.
2. Perhatikan Nilai Informasi Gizi pada Kemasan
Kita juga bisa membatasi konsumsi gula dengan lebih memperhatikan nilai informasi gizi pada kemasan.
Biasanya pada nilai informasi gizi ini terdapat jumlah gula, garam, lemak, dan bahan lainnya pada tiap takaran saji.
Dengan tahu jumlah penggunaan bahan tersebut, kita bisa menghitung berapa jumlah asupan gula yang sudah dikonsumsi dalam sehari.
3. Konsumsi Buah
Jika teman-teman sangat menyukai makanan dan minuman manis, bisa coba mengganti dengan konsumsi buah-buahan.
Baca Juga: Bukan Hanya Gula yang Berbahaya, Ini 5 Dampak Buruk Terlalu Banyak Makan Garam
Beberapa jenis buah punya rasa manis yang tak kalah lezat dengan makanan manis yang biasa kita konsumsi, lo.
Jadi, saat kita merasa ingin atau butuh mengonsumsi makanan atau minuman manis, cobalah ganti dengan konsumsi buah-buahan.
Tak hanya manis, buah-buahan juga punya nutrisi tambahan yang tentunya baik untuk tubuh kita. Tentunya kita tetap harus mengonsumsinya dalam jumlah yang tepat.
Buah juga bisa diolah jadi minuman manis yang menyehatkan, lo. Kita bisa mengolahnya menjadi jus yang juga bisa dipadukan dengan sayur-sayuran.
Usahakan untuk tidak memberi pemanis tambahan saat membuat jusnya, ya!
4. Terapkan Gaya Hidup Aktif dan Sehat
Menerapkan gaya hidup aktif dan sehat juga bisa menjadi cara untuk membatasi jumlah asupan gula, teman-teman.
Tahukah teman-teman? Jika mengonsumsi 3 sendok makan gula, kita disarankan untuk melakukan lari selama 30 menit, ditambah berjalan 180 menit, dan berenang selama 52 menit.
Hal itu disampaikan oleh Moch. Aldis Ruslialdi seorang Konsultan gizi dan kesehatan yang dikutip oleh Bobo.id dari antaranews.com.
Selain olahraga, kita juga harus mengatur porsi makan dan mencukupi kebutuhan istirahat.
5. Ganti Gula dengan Pemanis Rendah Kalori
Baca Juga: Mudah Lelah dan Lapar, Ini 5 Tanda Kalau Tubuh Kelebihan Gula
Ada beberapa pemanis rendah kalori yang bisa kita gunakan untuk mengganti kebutuhan gula kita sehari-hari, lo. Ada enam pemanis rendah kalori yang sudah disetujui penggunaannya oleh FDA (Food and Drug Administration), yaitu:
1. Acesulfame Potassium
Pemanis yang dibuat dari asam acetoacetic dan kalium. Pemanis ini tidak dimetabolisme oleh tubuh, karena itulah disebut pemanis rendah kalori.
2. Aspartam
Pemanis yang tidak memiliki kalori sekaligus nilai gizi di dalamnya.
3. Neotame
Pemanis yang 7.000 - 13.000 lebih manis dari sukrosa (gula biasa), namun mudah dihilangkan dan tidak menumpuk di dalam tubuh.
4. Sakarin
Pemanis yang bisa digunakan dalam jumlah sedikit karena rasanya yang jauh lebih manis dari gula biasa.
5. Stevia
Pemanis alami yang dibuat dari tumbuhan perdu. Jenis pemanis ini aman dikonsumsi oleh pasien diabetes, darah tinggi, dan obesitas.
Baca Juga: Padahal Mengandung Gula, Kenapa Buah Lebih Sehat daripada Makanan Manis?
6. Sukralose
Pemanis yang sulit untuk dipecah oleh tubuh, karena itulah pemanis ini tidak memiliki kandungan kalori di dalamnya.
Namun, perlu diingat meski rendah kalori, bukan berarti kita boleh mengonsumsinya secara berlebihan, ya.
Nah, teman-teman itulah tadi beberapa hal yang bisa kita coba lakukan untuk membatasi jumlah asupan gula kita sehari-hari.
Yuk, kita coba terapkan dan tumbuh jadi generasi yang sehat dan bahagia!
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR