Bobo.id - Pada materi Bahasa Indonesia kelas 10 SMA, kita akan belajar tentang unsur pembangun sebuah puisi.
Menurut KBBI, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat irama, matra, rima, penyusunan larik dan bait.
Pada umumnya, puisi merupakan curahan atau ekspresi penyair terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya, lo.
Oleh karena itu, puisi biasanya menggunakan diksi khusus yang bisa membentuk rangkaian kata indah.
Secara umum, sebuah puisi dibangun oleh dua unsur. Ada unsur intrinsik, ada pula unsur ekstrinsik. Apa itu?
Unsur intrinsik dalam puisi itu meliputi diksi, imaji, rasa, majas, bunyi, rima, ritme, tema, hingga amanat.
Sementara itu, unsur ekstrinsik dalam puisi meliputi tiga hal. Mulai unsur biografi, unsur sosial, dan unsur nilai.
Nah, kali ini kita akan secara khusus belajar tentang unsur fisik majas personifikasi dalam puisi. Simak, yuk!
Dalam sebuah puisi, gaya bahasa atau majas menjadi salah satu unsur yang membuat puisi jadi indah.
Gaya bahasa merupakan cara penyair menggunakan rangkaian kata dalam mengungkapkan sesuatu.
Dalam puisi, gaya bahasa banyak dijumpai dalam bentuk rangkaian kata yang bersifat konotatif.
Baca Juga: Apa Saja Unsur Pembangun Sebuah Puisi? Materi Bahasa Indonesia
Umumnya, setiap penyair memiliki gaya bahasa sendiri. Gaya bahasa bisa dilihat lewat majas yang digunakan.
Majas dapat membuat karya sastra puisi semakin hidup serta bisa menarik dan tidak membosankan saat dibaca.
O iya, majas dibagi jadi empat jenis. Ada majas perbandingan, penegasan, pertentangan, dan sindiran.
Namun, hanya ada beberapa jenis majas yang sering digunakan dalam pembuatan karya sastra puisi, lo.
Majas dalam puisi meliputi majas personifikasi, metafora, simile, satire, hiperbola, litotes, hingga metonimia.
Dari beberapa majas yang digunakan dalam puisi, kali ini kita akan belajar khusus tentang majas personifikasi.
Majas personifikasi adalah jenis majas yang melekatkan sifat-sifat makhluk hidup pada benda tak bernyawa.
Majas ini kerap menyamakan benda dengan manusia yang punya perasaan, sifat, kemampuan, dan lainnya.
Berikut ini Bobo punya beberapa contoh penggunaan majas personifikasi dalam karya sastra puisi. Simak, yuk!
1. Menatap merah putih melambai dan menari di angkasa.
2. Kibarannya telah banyak menelan korban.
Baca Juga: Kenapa Majas Banyak Digunakan dalam Penulisan Puisi? Materi Bahasa Indonesia
3. Ada seberkas sinar Matahari menerobos rimbunnya hutan.
4. Dingin salju mencubit pipinya hingga memerah.
5. Gema petir membuat dirinya makin kecil dan kurus.
6. Rumput pun bersedih mendengar kepergianmu.
7. Angin itu berteriak membisingkan telinga.
8. Dedaunan menari menyambutmu pagi ini.
9. Deburan ombak menyapu bibir pantai.
10. Matahari tersenyum hangat di ufuk timur.
11. Waktu menggigit dengan gigi tajamnya.
12. Buku tua di rak berbisik tentang cerita masa lalu.
13. Air sungai mengalir riang menyapa pepohonan di tepinya.
majaBaca Juga: Mengenal 9 Majas Perbandingan, Ini Penjelasan dan Contoh Kalimatnya
14. Laut merindukan pelukannya yang hangat pada pantai.
15. Bulan menyapa dengan gemerlapnya di malam gelap.
Nah, itulah beberapa contoh majas personifikasi dalam puisi. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untukmu, ya.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan puisi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR