Bobo.id - Pada materi IPAS kelas 5 SD, kita akan belajar tentang keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar kita.
Keanekaragaman hayati menunjukkan beragamnya isi dalam suatu ekosistem, misalnya flora dan fauna.
Sebagai negara maritim sekaligus negara agraris, Indonesia memiliki keragaman hayati yang sangat melimpah.
Misalnya, kekayaan laut yang melimpah bisa dimanfaatkan oleh warga pesisir pantai, seperti oleh para nelayan.
Sayangnya, tak jarang pemanfaatan sumber daya laut dilakukan dengan cara yang salah dan merusak lingkungan.
Untuk itu, kita diminta membaca teks 'Cerita Nelayan yang Menggunakan Bom' di halaman 182. Simak, yuk!
Dalam sebuah berita diceritakan bahwa polisi menangkap sekelompok nelayan saat mereka sedang berpatroli. Polisi tersebut menangkap para nelayan yang mencari ikan menggunakan bahan peledak jenis bom rakitan. Keempat nelayan ini mencari ikan bersama-sama di atas satu kapal motor nelayan. Bahan peledak yang digunakan berupa serbuk mesiu yang dimasukkan ke dalam botol dan dialiri listrik dari generator set.
Daya ledakan dari bom rakitan ini lumayan besar. Sekali diledakkan dalam laut mampu menangkap 30 kilogram ikan. Nelayan ini mengungkapkan bahwa penangkapan ikan menggunakan jaring hanya mendapatkan ikan paling banyak 15 kilogram dalam satu hari melaut. Namun, penangkapan ikan dengan bom rakitan ini, nelayan bisa mendapatkan 100 kilogram sehari.
Setelah membaca teks di halaman 182-183, kita diminta untuk menjawab pertanyaan diskusi di halaman 183.
Apakah teman-teman sudah menemukan jawabannya? Berikut ini Bobo akan berikan alternatifnya. Simak, yuk!
Jawaban:
Pada zaman dahulu, bom ikan digunakan karena bisa menangkap ikan atau kekayaan laut dalam jumlah yang besar.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR